Lupa-Sedih Jadi Cikal Bakal Kehilangan Ingatan Lansia

photo author
- Sabtu, 15 Juni 2024 | 20:00 WIB
Ilustrasi lupa dan sedih (dok. KlikDokter)
Ilustrasi lupa dan sedih (dok. KlikDokter)

catatanfakta.com - Dalam penelitian terbaru yang dipublikasikan di JAMA Network Open, ditemukan bahwa depresi dan kehilangan memori dapat berkembang menjadi siklus penurunan kognitif pada orang tua atau lanjut usia.

Studi ini mengungkapkan bahwa kedua kondisi ini dapat memicu satu sama lain dari waktu ke waktu.

Para peneliti dari University College London dan Brighton and Sussex Medical School menganalisis data dari lebih dari 8.000 partisipan rata-rata berusia di atas 50 tahun dari English Longitudinal Study of Aging.

Baca Juga: Minuman Berenergi: Siapa Sangka, Bukan Hanya Kesehatan Jantung yang Terancam tapi Juga Kesehatan Mental

Mereka diikutsertakan selama 16 tahun, menjalani penilaian rutin terhadap daya ingat, kefasihan verbal, dan gejala depresi.

Hasil dari studi ini menggambarkan bahwa gejala depresi mendahului penurunan daya ingat, dan penurunan ingatan terkait dengan gejala depresi berikutnya.

Hal ini menunjukkan bahwa mengidentifikasi dan mengobati depresi sejak dini dapat menjadi kunci untuk melindungi kesehatan otak dan menjaga daya ingat pada tahun-tahun berikutnya.

Baca Juga: Hari Lanjut Usia Nasional: Memberikan Apresiasi pada Peran Lansia dalam Bangsa

Para peneliti menggunakan teknik pemodelan statistik yang canggih untuk meneliti apakah gejala depresi dan kinerja kognitif saling mempengaruhi dari waktu ke waktu, dan mereka menemukan hubungan langsung dan efek timbal balik jangka panjang sambil mengendalikan berbagai faktor demografi, kesehatan, dan gaya hidup.

Yang menarik, hubungan timbal balik paling kuat terjadi pada memori, sementara hubungan dengan kefasihan verbal kurang jelas. Para peneliti menduga hal ini disebabkan oleh daerah otak yang berbeda dan proses kognitif yang terlibat dalam kedua kemampuan ini, serta fakta bahwa kefasihan verbal cenderung menurun seiring bertambahnya usia.

Dalam rangka menjaga kesehatan otak selama bertambahnya usia, penting untuk mengidentifikasi depresi sejak dini dan mengobatinya dengan tepat. Hal ini dapat membantu mencegah terjadinya siklus depresi dan penurunan kognitif yang berbahaya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Achmad Mubin

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X