Dengan demikian bagi antropolog semua kebudayaan itu harus mempunyai nilai dalam kaitannya dengan konsepnya sendiri. Karena antropolog berusaha memahami kebudayaan dalam konteksnya sendiri yang merupakan bagian esensial dari kajian antropologi.
Ide tentang relativisme kebudayaan ini sebenarnya merupakan sebuah dilema. Pada satu sisi relativisme kebudayaan merupakan hal yang sangat bermanfaat dan sangat diperlukan.
Peneliti tidak bisa memahami bagaimana suatu kebudayaan itu ‘bekerja’ apabila kebudayaan itu didekati dengan rasa jijik atau prasangka negatif. Peneliti harus bisa menghargai kebudayaan yang dimasukinya walaupun mungkin kebudayaan tersebut sangat berbeda bahkan mungkin bertolak belakang dengan kebudayaan si peneliti.
Baca Juga: Faktor-Faktor Yang Mendefinisikan Suatu Perilaku Bisa Dikatakan Menyimpang
Relativitas kebudayaan menyangkut validitas dari serangkaian norma yang digunakan sebagai pedoman hidup di mana nilai-nilai dimunculkan. Kesimpulan logis yang menganggap bahwa relativisme kebudayaan adalah filosofi, ini membuat para antropolog merasa tidak nyaman mengikuti filosofi ini. Artinya, antropolog menganggap bahwa dalam melakukan suatu cara yakni dengan selalu merupakan sesuatu yang baik sebagaimana cara-cara yang lainnya. Dengan demikian di sini tidak ada lagi peluang bagi pilihan yang mengacu pada etik.
- Kebudayaan bersifat universal
Selain perbedaan kebudayaan, kita juga bisa menemukan adanya persamaan-persamaan kebudayaan.
Persamaan-persamaan ini terdapat di dalam pranata, dimana pranata ini merupakan bentuk respon terhadap kebutuhan biologis dan emosional manusia.
Contohnya semua masyarakat mempunyai aturan terhadap hubungan seksual untuk melindungi reproduksi dan untuk menyediakan kesejahteraan keturunannya. Konsekuensinya, pranata keluarga muncul di semua kebudayaan meskipun bentuk dari pranata tersebut berbeda-beda di antara berbagai masyarakat.
Baca Juga: TREASURE KONSER 2023 DI ICE BSD (TANGERANG)
Telah kita ketahui pula bahwa kebudayaan itu memiliki 7 unsur, dimana ke 7 unsur tersebut ada di semua masyarakat, walaupun ciri-ciri dan kompleksitasnya bersifat sangat variatif.
Seluruh orang mempunyai aturan tubuhnya sendiri misalnya untuk beberapa makanan tertentu. Semua orang mempunyai beraneka ragam bentuk musik, tarian, seni, dan kerajinan tangan.
Sehubungan dengan unsur-unsur kebudayaan yang ada di semua masyarakat ini George P. Murdock mengompilasi daftar elemen-elemen umum yang ada pada kebudayaan.
Daftar tersebut di mulai dari tingkatan usia sampai control cuaca. Kesamaan umum untuk semua kebudayaan ini disebut dengan cultural universal yang diartikan sebagai tema-tema umum yang mana setiap kebudayaan mengembangkan variasinya sendiri-sendiri.
Artikel Terkait
Perspektif Sosiologi Antara Perspektif Struktural Fungsional, Konflik Dan Simbolik Interaksionisme
Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial dengan Proses Asosiatif dan Proses Disosiatif
Kelebihan Dan Kelemahan Metodologi Etnografi Apabila Digunakan Sebagai Dasar Penelitian
karakteristik kebudayaan, unsur kebudayaan dan aspek kebudayaan