Faktor-Faktor Yang Mendefinisikan Suatu Perilaku Bisa Dikatakan Menyimpang

Contohnya: Bisa dilihat dengan masih adanya stigma negatif pada orang-orang yang mengunggah foto-foto dengan pakaian minim di media sosial.

Contoh laiinya, tawuran antar warga akibat perilaku menyimpang.

Baca Juga: Perspektif Sosiologi Antara Perspektif Struktural Fungsional, Konflik Dan Simbolik Interaksionisme

3. Faktor Differential Association

Perilaku menyimpang terjadi akibat adanya Differential Association atau asosiasi yang berbeda terhadap suatu kejahatan.

Semakin tinggi interaksi seseorang dengan orang yang berperilaku menyimpang, semakin tinggi pula kemungkinan orang tersebut untuk bertingkah laku yang menyimpang.

Derajat interaksi ini pun bergantung pada frekuensi, durasi, dan intensitas, sehingga interaksi tersebut tidak cukup sekali-dua kali untuk membuat seseorang bisa terpengaruh.

Contohnya: Korupsi nya para pejabat di Indonesia karena sebelumnya pernah tahu atau pernah mendengar pejabat sebelumnya berkorupsi.

Baca Juga: Makna kata sosiologi, konsep-konsep dasar sosiologi dan manfaat mempelajari sosiologi

4. Faktor Labeling

Faktor ini menyebutkan bahwa perilaku menyimpang muncul karena adanya cap, julukan, atau sebutan atas individu yang melakukan suatu perbuatan yang dianggap bila kita memberi cap terhadap seseorang sebagai orang yang menyimpang, maka secara tidak langsung cap atau sebutan tersebut akan mendorong orang itu untuk berprilaku yang menyimpang pula.

Contohnya: seseorang yang selalu meminta-minta makanan kepada teman-temannya dengan alasan lupa membawa uang sehingga tidak bisa jajan. Hal ini sering dia lakukan dan dengan alasan yang sama, sehingga teman-temannya mengecap dia sebagai orang yang suka minta-minta hingga akhirnya dia membiasakan seperti itu karena menganggap teman-temannya pun sudah tahu bahwa dia seperti itu.