Permintaan terhadap uang pada dasarnya terbagi dalam dua bagian besar. Yaitu berikut ini:
1. Permintaan Untuk Transaksi
Seorang individu memerlukan uang untuk membeli berbagai barang dan jasa. Demikian juga seorang pengusaha yang memerlukan uang untuk membayar berbagai transaksi berkenaan dengan usahanya. Artinya, semua orang memerlukan uang untuk kebutuhan sehari-hari.
2. Permintaan Atas Aset
Jika seseorang memegang uang maka dia mengorbankan kesempatan untuk memperoleh tambahan pendapatan. Misalnya, uang tersebut disimpan dalam bentuk aset, seperti saham, deposito atau surat berharga lainnya. Selain itu, sseorang individu akan menyimpan uangnya untuk berbagai tujuan, misalnya sebagai dana pensiun, pendidikan anak dan untuk menjaga-jaga.
Baca Juga: Peranan Perdagangan Internasional terhadap Perekonomian Nasional
Permintaan uang dipengaruhi oleh keputusan seseorang untuk memegang uang. Lalu, keputusan seseorang untuk memegang uang dipengaruhi oleh tingkat bunga yang berlaku. Semakin tinggi tingkat bunga maka permintaan uang akan semakin rendah karena dipengaruhi oleh balas jasa dalam bentuk bunga yang lebih tinggi.
Sedangkan menurut Keynes, permintaan uang memiliki 3 motif, yaitu:
1) Permintaan uang transaksi.
2) Permintaan uang untuk spekulasi.
3) Permintaan uang untuk berjaga-jaga.
Motif-motif ini yang dapat menjelaskan bahwa pengambilan keputusan individu tidak harus seluruh pendapatannya untuk konsumsi tetapi juga untuk ditabung dan dibelikan aset. Sehingga dengan tabungan maka investasi bisa diciptakan dan aktivitas produksi barang dan jasa bisa berjalan yang nanti menciptakan pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga: 7 Langkah Kebijakan Moneter Bank Indonesia
Artikel Terkait
Sistem perekonomian di Indonesia
Kadis Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Bogor Gercep Tangani Aduan Masyarakat Terkait Wisata Gunung Pancar
Inilah Tips Ridwan Kamil Untuk Hidup Bahagia
7 Langkah Kebijakan Moneter Bank Indonesia
Peranan Perdagangan Internasional terhadap Perekonomian Nasional