Catatan Fakta - Mengapa teori diperlukan dalam kehidupan sosial sehari-hari?
Setiap hari manusia tidak pernah terlepas dari yang namanya teori. Teori muncul karena adanya suatu kebutuhan manusia untuk memberikan penjelasan akan berbagai kenyataan yang ada.
Teori digunakan manusia untuk memuaskan rasa keingintahuan manusia tersebut. Sehingga manusia selalu berteori dalam kehidupan kesehariannya baik secara sadar maupun tidak sadar.
Dengan demikian teori muncul karena manusia membutuhkan pengetahuan. Pengetahuan bisa didapat dengan berbagai cara termasuk dengan sebuah pengalaman yang pernah kita alami.
Baca Juga: Sistem Ekonomi yang dianggap paling bisa mensejahterakan masyarakat dalam menghadapi krisis ekonomi
Misalnya, ketika berangkat kerja pada pukul 7:15 pagi, terlambat datang ke kantor, kemudian keesokannya berangkat pada pukul 7:00 alhasil tidak terlambat, sehingga untuk kedepannya selalu berangkat jam 7 tepat agar tidak terlambat sampai di kantor. Hal ini merupakan salah satu contoh teori dari sebuah pengalaman yang dialami dalam kehidupan sehari-hari.
Dari pernyataan diatas bisa dinyatakan bahwa dalam menjalankan seluruh aktivitas kesehariaan sosialnya manusia tidak akan pernah lepas dari sebuah teori.
Terbentuknya teori melalui proses induksi dan deduksi yang pertama, terbentuknya teori melalui proses induksi. Teori ini adalah teori yang membahas hal-hal yang sifatnya khusus ke hal-hal yang sifatnya umum, dengan kata lain seseorang bisa melihat sebuah kasus dari kasus itu sendiri dengan kekhususan-kekhususan yang ada, yang bersifat empirik, untuk kemudian ditingkatkan ke hal yang sifatnya umum, yaitu dalam tataran teori.
Baca Juga: Penerapan Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33
Teori induktif ini dapat dikatakan lahir sebagai respon. Dalam kehidupan sehari-hari teori induktif ini bisa dimulai dengan metode ER (experential reality).
Yang kedua, terbentuknya teori melalui proses deduksi. Teori di dimulai dengan AR (agreement reality). Teori ini adalah teori yang berangkat dari hal yang sifatnya umum ke hal yang sifatnya khusus.
Teori yang digunakan adalah teori yang tidak hanya berfungsi sebagai sumber jawaban dari suatu kasus melainkan juga bersumber ide tentang bagaimana kasus yang ada bisa dianalisis.
Baca Juga: Permasalahan yang sering timbul dalam perekonomian bebas
Sedangkan, teori yang menggunakan cara pendekatan kausalitas sering dikatakan sebagai pola hubungan sebab-akibat. Dalam pola penjelasan kausalitas, terdapat kondisi hubungan yang dapat dibedakan ke dalam tiga bentuk kondisi, yaitu kondisi perlu, kondisi cukup, dan kondisi cukup dan perlu.