Catatanfakta.com- Gelar KTT ASEAN (Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN) menjadi peristiwa penting yang mempengaruhi berbagai aspek kehidupan di wilayah Jakarta.
Salah satu dampak signifikan dari penyelenggaraan acara ini adalah penerapan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di sejumlah sekolah di wilayah tersebut.
PJJ, atau yang sering disebut dengan istilah daring, telah menjadi pilihan utama dalam mengatasi tantangan yang muncul akibat pelaksanaan KTT ASEAN.
KTT ASEAN, sebagai ajang pertemuan para pemimpin negara-negara anggota ASEAN, memiliki dampak yang meluas dan kompleks.
Di tengah persiapan dan pelaksanaan acara ini, perubahan dalam lalu lintas, keamanan, dan kebijakan publik seringkali terjadi.
Salah satu aspek yang perlu mendapatkan perhatian adalah sektor pendidikan, terutama di daerah yang menjadi tuan rumah acara besar seperti KTT ASEAN.
Baca Juga: SDIT Irsyadul Ibad Akan Tampil Di KSM ( Kompetensi Sains dan Matematika )
Dalam menghadapi gangguan dan perubahan yang mungkin terjadi selama KTT ASEAN, sejumlah sekolah di wilayah Jakarta memutuskan untuk menerapkan PJJ.
Langkah ini diambil guna menjaga kelancaran proses belajar-mengajar dan menghindari gangguan yang mungkin timbul dari dampak acara tersebut.
PJJ telah terbukti menjadi alternatif yang efektif dalam mengatasi tantangan seperti penutupan jalan, pembatasan lalu lintas, dan peningkatan keamanan yang mungkin mempengaruhi operasional sekolah secara langsung.
Baca Juga: RAPBN Pendidikan Tahun 2024 Muncul Dengan Jumlah Fantastis
Keuntungan utama dari PJJ adalah fleksibilitasnya dalam memberikan akses pendidikan tanpa harus menghadiri fisik ruang kelas.
Dengan menggunakan teknologi komunikasi dan internet, siswa dan guru dapat tetap terhubung dan melanjutkan proses belajar meskipun tidak berada di tempat yang sama.