- Agama wahyu muncul di daerah yang secara historis dipengaruhi oleh ras Semitik, sedangkan agama non-wahyu berasal dari luar wilayah ras Semitik.
- Agama wahyu bersifat misionaris dan jelas dalam ajarannya, sedangkan agama non-wahyu cenderung kabur dan elastis, hanya fokus pada aspek-aspek tertentu.
- Agama wahyu memberikan arah yang lurus dan lengkap bagi pemeluknya, sementara agama non-wahyu lebih terfokus pada aspek-aspek tertentu.
Baca Juga: Das Sollen vs. Das Sein: Perbedaan Penting dalam Dunia Hukum
2. Agama Misionaris dan Non-Misionaris
Klasifikasi kedua adalah berdasarkan sifat misi agama. Agama misionaris adalah agama yang mendorong pengikutnya untuk menyebarkan ajarannya kepada seluruh umat manusia.
Contoh agama misionaris adalah Islam. Sebaliknya, agama non-misionaris tidak memiliki tuntutan seperti itu.
Kristen dan Budha adalah contoh agama non-misionaris.
Baca Juga: Etnosentrisme, Prejudis, dan Diskriminasi: Permasalahan Kebudayaan di Indonesia
3. Agama Berdasarkan Asal Usul Rasial dan Universal
Klasifikasi ketiga adalah berdasarkan asal usul rasial dan letak geografis di dunia. Agama dapat dibagi menjadi tiga kelompok: semitik, arya, dan mongolia.
Agama semitik meliputi Yahudi, Kristen, dan Islam. Agama arya termasuk Hindu, Jainisme, Sikhiisme, dan Zoroastrianisme.
Sementara itu, agama mongolia mencakup Konfusianisme, Taoisme, dan Shintoisme.
Pemahaman tentang klasifikasi ini membantu kita menghormati perbedaan keyakinan dan praktik agama di seluruh dunia dan dapat menjadi dasar untuk menghargai keragaman yang ada dalam masyarakat global kita.