edukasi

Menghadirkan Kebahagiaan dalam Pembelajaran: Inovasi Imtaq Sekolah Indonesia Riyadh

Sabtu, 16 September 2023 | 16:00 WIB
Ilustrasi. Sekolah Indonesia Riyadh, kompetensi tilawah peserta didik dibedakan menjadi tiga (3) level : Level Pra-tahsin; Level Tahsin dan Level Tahfiz (Pixabay.com/mataqdarululum)


Catatanfakta.com –  telah mengambil langkah maju dalam mendekatkan peserta didiknya dengan nilai-nilai agama melalui inovasi kegiatan imtaq (Ibadah dan Pengembangan Karakter) yang baru pada tahun pelajaran 2023-2024.

Perubahan signifikan ini terjadi setelah sekolah ini membuka kembali pintunya untuk pembelajaran tatap muka di gedung baru mereka pada tanggal 10 September.

Kepala Sekolah Indonesia Riyadh, Mustajib, menyoroti tiga poin utama dalam inovasi ini. Pertama, ada perubahan dalam cara pelaksanaan imtaq.

Baca Juga: Tips Sukses Belajar Kaligrafi bagi Pemula

Mustajib mengatakan, "Para peserta didik sebelumnya berkumpul secara kolektif di lapangan tanpa memperhatikan perbedaan jenis kelamin.

Namun sekarang, kami membagi mereka berdasarkan level kompetensi membaca Al-Qur'an."

Inovasi kedua yang diperkenalkan adalah pendekatan pembelajaran berdiferensiasi.

Baca Juga: Pemerintah Indonesia Tak Terima Pembakaran Al-Quran oleh Seorang Politikus Swedia!

Mustajib menjelaskan, "Kami tidak hanya menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dalam kelas, tapi juga dalam kegiatan ekstrakurikuler, termasuk imtaq pagi."

Dalam imtaq pagi, peserta didik ditempatkan dalam dua halaqah: Halaqah Bengkel Tahsin untuk mereka yang membutuhkan pembelajaran awal dan Halaqah Pendalaman Tilawah untuk peserta didik yang sudah memiliki kemampuan membaca Al-Qur'an yang lebih baik.

Salah satu fitur menarik dari inovasi ini adalah penggunaan permainan dalam proses pembelajaran, khususnya untuk Halaqah Pendalaman Tilawah.

Baca Juga: Perayaan Agung MTQ ke-45 Tahun 2023: Gemerlap Kearifan Qurani Menghiasi Gunung Sindur

Peserta didik diminta berpasangan, dan mereka harus secara cepat meniru gerakan yang mendadak dari pasangan mereka. Tujuan dari permainan ini adalah untuk menjadikan pembelajaran lebih interaktif dan menyenangkan.

Mustajib menekankan bahwa tujuan utama dari permainan ini adalah untuk meningkatkan kebahagiaan peserta didik.

"Dia mengatakan bahwa kegembiraan, sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW, merupakan bentuk ibadah yang sejati," katanya.

Halaman:

Tags

Terkini