Catatanfakta.com - Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Dr. Karjono, memberikan sorotan yang membangkitkan semangat dan harapan baru bagi mahasiswa di seluruh Indonesia.
Beliau mengajak mahasiswa untuk menjadi garda terdepan dalam mengimplementasikan nilai-nilai luhur Pancasila.
Salah satu inisiatif yang disoroti oleh Dr. Karjono adalah "Salam Pancasila.
Baca Juga: Perbedaan yang Signifikan Antara Pancasila Versus Kapitalisme/Komunisme
" Inisiatif ini diilhami oleh pekik "Merdeka" yang diumumkan oleh Bung Karno melalui Maklumat pada tanggal 31 Agustus 1945.
Salam Pancasila bukan sekadar pengganti salam keagamaan, melainkan sebuah simbol kebangsaan yang mampu menyatukan seluruh elemen masyarakat.
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya nilai-nilai Pancasila dalam mempersatukan Indonesia yang beragam.
Baca Juga: Makna Mendalam: Garuda Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika dalam Harmoni Kebangsaan
Dr. Karjono juga menekankan bahwa kecerdasan yang diharapkan dari mahasiswa tidak hanya berfokus pada aspek IPTEK (Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Kebijakan), tetapi juga mencakup IPTAK (Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Agama, dan Kebudayaan).
Ini berarti mahasiswa diharapkan memiliki budi pekerti yang baik dan kecerdasan dalam dimensi religius. Dengan demikian, mereka tidak hanya menjadi ilmuan yang cerdas tetapi juga warga negara yang berakhlak mulia.
Selain itu, Dr. Karjono memberikan wawasan penting tentang demokrasi. Ia mendefinisikan demokrasi sebagai bentuk pemerintahan di mana keputusan-keputusan penting, baik yang diambil secara langsung maupun tidak langsung, didasarkan pada suara mayoritas yang diberikan oleh masyarakat dewasa secara bebas.
Baca Juga: Indonesia, Budaya Toleransi, dan Demokrasi
Dalam konteks ini, mahasiswa memiliki peran besar dalam menjaga dan mengembangkan demokrasi di Indonesia.
Maka, melalui dorongan dan arahan dari BPIP, mahasiswa diharapkan tidak hanya menjadi penerima ilmu, tetapi juga pembawa perubahan yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dalam segala aspek kehidupan mereka.