Catatanfakta.com -
Catatanfakta.com - Di era perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat, penggunaannya yang tidak tepat dapat berpotensi menyebabkan dampak negatif pada masyarakat dan lingkungan.
Studi kasus penyimpangan penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi perhatian serius, dengan upaya-upaya yang terus dilakukan untuk mencegah atau mengurangi dampak-dampak merusak yang mungkin timbul.
Salah satu contoh studi kasus adalah penggunaan teknologi rekayasa genetika di sektor pertanian.*
Baca Juga: Enam Karakter yang Melekat pada Budaya Menurut Koentjaraningrat: Memahami Kekayaan Warisan Bangsa
**Studi Kasus: Penggunaan Teknologi Rekayasa Genetika dalam Pertanian**
Teknologi rekayasa genetika telah membawa inovasi besar dalam sektor pertanian, dengan tujuan meningkatkan produktivitas tanaman, ketahanan terhadap hama dan penyakit, serta meningkatkan kualitas hasil panen.
Namun, terdapat beberapa kasus penyimpangan yang dapat mengakibatkan dampak negatif pada lingkungan dan kesehatan manusia.
Salah satu contoh adalah penggunaan tanaman transgenik yang menghasilkan racun untuk mengendalikan hama.
Meskipun pada awalnya teknologi ini memberikan hasil yang diharapkan, seiring waktu terdapat kekhawatiran mengenai potensi racun ini dapat merusak ekosistem dan keseimbangan alam.
Terjadinya resistensi hama terhadap racun yang dihasilkan oleh tanaman transgenik juga menjadi masalah serius.
Baca Juga: Misteri Terungkap: Jejak Asal Usul Pembentukan Masyarakat Akhirnya Terkuak!
Artikel Terkait
Dugaan Manipulasi Data Kartu Keluarga Palsu pada PPDB Jabar 2023
Taspen Siapkan Kenaikan Gaji Pensiunan PNS, Presiden Jokowi Akan Umumkan Perubahan Besar Besaran
Bua Matoa: Buah Ajaib dari Nusantara yang Kaya Manfaat
Pemerintah Desa Ciangsana: Mewujudkan Kemajuan Melalui Program Samisade 2023