Pertumbuhan yang tidak terkendali dapat menyebabkan kesenjangan ekonomi yang besar, ketidaksetaraan pendapatan, dan penyalahgunaan lingkungan.
Ketidakmampuan pasar untuk memperhitungkan eksternalitas seperti dampak lingkungan dapat merugikan masyarakat secara keseluruhan.
Baca Juga: Merajut Pendidikan Berkualitas: Peran Indonesia Teacher Leaders di Canggu Community School
Ekonomi Terencana
Di sisi lain, ekonomi terencana, yang dikenal sebagai sosialisme atau komunisme, berfokus pada peran pemerintah dalam mengatur produksi, distribusi, dan konsumsi.
Pemerintah memiliki kontrol yang lebih besar atas sumber daya ekonomi untuk mencapai tujuan sosial dan ekonomi yang lebih seimbang.
Sistem ini bertujuan untuk mengurangi kesenjangan pendapatan dan memastikan akses yang adil terhadap layanan dasar.
Baca Juga: Panpel PORSADIN: MDTA Ar-Rifa Sukses Jadi Tuan Rumah PORSADIN Kecamatan Cibinong 2023
Keuntungan dari ekonomi terencana termasuk pengendalian atas ketidaksetaraan dan pengambilan keputusan yang berpusat pada kepentingan kolektif.
Namun, kelemahannya meliputi kurangnya insentif untuk inovasi dan keterbatasan dalam merespons perubahan pasar dengan cepat.
Mensejahterakan Masyarakat dan Ketahanan Krisis
Baca Juga: ESENSI KE-TUHAN-AN DALAM AL-QUR'AN
Dalam konteks mensejahterakan masyarakat, baik ekonomi pasar bebas maupun ekonomi terencana memiliki potensi.
Ekonomi pasar bebas dapat merangsang pertumbuhan ekonomi yang berdampak positif pada lapangan kerja dan pendapatan.
Namun, ekonomi terencana dapat mengarah pada distribusi yang lebih merata dari manfaat ekonomi, terutama bagi kelompok masyarakat yang kurang beruntung.
Artikel Terkait
Revitalisasi Pendidikan dalam Era Digital: Transformasi Menuju Masa Depan
Bua Matoa: Buah Ajaib dari Nusantara yang Kaya Manfaat
Berkualitas Melalui Personalisasi: Global Jaya School Menjadi Teladan dalam Pengembangan Profesional Guru
MDTA Ittihaadul Jadiid Pabuaran Mekar, Raih Juara Umum Porsadin Kecamatan Cibinong 2023