Kunci Kesuksesan dalam Pendidikan Siswa Spektrum Autisme

Catatanfakta.com - Sebagai pendidik di lingkungan sekolah, memahami dan memenuhi kebutuhan siswa yang memiliki spektrum autisme merupakan langkah krusial.

Kebutuhan khusus ini mencakup tantangan, keterampilan, dan kelebihan unik dari siswa tersebut, yang jika dikelola secara inklusif dapat memberikan dampak positif pada proses pembelajaran mereka.

Sebuah penelitian yang dilakukan selama dua tahun oleh Pusat Penelitian Kooperatif untuk Hidup dengan Autisme (Autism CRC) di Australia, yang melibatkan pendidik, pakar, siswa dengan spektrum autisme, serta keluarga mereka, telah menghasilkan pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan pendidikan untuk siswa dalam spektrum ini.

Baca Juga: Rahasia Sukses di Ruang Kelas: 4 Strategi Efektif yang Harus Anda Ketahui

Dr. Beth Saggers dan Profesor Suzanne Carrington dari Universitas Teknologi Queensland memimpin penelitian ini.

Hasil dari penelitian tersebut mengungkapkan 10 rekomendasi utama yang sangat berguna bagi pendidik dalam praktek kelas mereka.

Kebutuhan sosial dan emosional siswa pada spektrum autisme menjadi prioritas utama dalam mendukung keberhasilan mereka di sekolah.

Baca Juga: Pendidikan Tanpa Batas: ITL Public School dan Jejaknya di Pendidikan Inklusif

Strategi seperti pendampingan individu, kerja dalam kelompok kecil, penggunaan kegiatan menenangkan, serta pengajaran eksplisit tentang perilaku prososial, semuanya sangat bermanfaat dalam mendukung siswa di area ini.

Selain itu, pengalaman sensorik juga berperan besar dalam kemampuan siswa untuk berpartisipasi dan belajar.

Gangguan kebisingan tercatat sebagai masalah sensorik utama yang mempengaruhi konsentrasi siswa. Mengelola tingkat kebisingan di ruang kelas menjadi faktor kunci dalam meningkatkan fokus siswa pada tugas pembelajaran.

Baca Juga: Dari Bosan Hingga Bangkit: Program Rekoleksi Membantu Siswa Berprestasi

Bentuk dukungan yang bernilai tinggi bagi siswa mencakup persiapan terhadap perubahan jadwal, akses pada materi yang ditulis di papan tulis, pemanfaatan minat khusus untuk proyek, serta akses ke ruang tenang untuk asesmen.

Dalam konteks hubungan dengan sekolah, laporan ini mencatat adanya perbedaan persepsi di antara para peserta. Pendidik dan pakar cenderung merasa lebih terhubung dengan sekolah dibandingkan dengan orang tua siswa yang memiliki spektrum autisme.