Catatanfakta.com - Di tengah gemuruh pendidikan di India, tersembunyi di kota New Delhi, ada sebuah sekolah yang telah menulis bab baru dalam inklusi pendidikan.
ITL Public School adalah sekolah swasta inklusif dengan visi yang luar biasa - memberikan pendidikan tanpa hambatan bagi semua anak, termasuk mereka yang memiliki disabilitas.
Di bawah kepemimpinan yang inspiratif dari Dr. Sudha Archarya, Kepala Sekolah dan Ketua National Progressive Schools' Conference (NPSC), sekolah ini telah berhasil menciptakan lingkungan yang penuh perhatian dan penuh kasih sayang, serta mampu merangkul semua murid, tanpa terkecuali.
Baca Juga: Dari Bosan Hingga Bangkit: Program Rekoleksi Membantu Siswa Berprestasi
Sekolah ini bukan hanya sebuah lembaga pendidikan, melainkan sebuah rumah bagi 3.000 murid dan 140 guru.
ITL menyajikan pendekatan pendidikan multidisiplin yang memastikan kesetaraan dalam kurikuler dan ekstra kurikuler.
Ini bukan sekolah inklusif biasa; mereka menyambut murid dari beragam latar belakang, termasuk anak-anak dengan berkebutuhan khusus.
Baca Juga: Permainan yang Mendidik: Menggali Kerangka Baru untuk Belajar Sambil Bermain
Konsep "kebijakan nol penolakan" yang diterapkan oleh Dr. Sudha memastikan setiap anak diberikan kesempatan untuk belajar dan berkembang.
Salah satu hal yang membuat ITL unik adalah jaringannya dengan komunitas dan keluarga murid. Mereka menyadari bahwa inklusi adalah tanggung jawab bersama, dan melibatkan semua orang adalah kunci.
Selain mengkoordinasikan dengan para profesional terapis, ITL juga menyelenggarakan program orientasi bagi orang tua, membantu mereka memahami kebutuhan khusus anak-anak mereka.
Baca Juga: Pro Kontra Telepon Genggam sebagai Alat Pembelajaran: Apa Kata Penelitian?
Dalam cerita yang luar biasa, sekolah ini bahkan mengatasi masalah serius seperti rambut rontok akibat sakit dengan transparansi dan pendidikan, mencegah terjadinya bullying.
Inovasi terlihat pula dalam struktur pengajaran. Sistem pertemanan guru (buddy) membantu pengalaman adaptasi guru baru menjadi lebih mulus.
Artikel Terkait
Pro Kontra Telepon Genggam sebagai Alat Pembelajaran: Apa Kata Penelitian?
Memahami Perspektif Siswa: Tata Ruang Kelas yang Menginspirasi, Meningkatkan Partisipasi dan Pembelajaran
Permainan yang Mendidik: Menggali Kerangka Baru untuk Belajar Sambil Bermain
PPDB ZONASI MENCUATKAN HARAPAN DAN FAKTA DI LAPANGAN
Dari Bosan Hingga Bangkit: Program Rekoleksi Membantu Siswa Berprestasi