Program Sekolah Pemerintahan Desa terintegrasi dengan progran data Desa Presisi, yang menggunakan data numerik/digital berupa peta dasar desa, termasuk peta administrasi, infrastruktur, penggunaan lahan, topografi, dan orthophoto sebagai dasar untuk menyusun kebijakan dan perencanaan pembangunan desa.
Dengan data yang akurat, program Desa Membangun dapat berjalan lebih efektif dan tepat sasaran.
Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri, Akmal Malik, memberikan apresiasi atas terselenggaranya program Sekolah Pemerintahan Desa yang didukung oleh IPB University.
Bahkan Presiden RI Joko Widodo berharap program ini mampu melahirkan kepala desa dan sumber daya manusia (SDM) yang mampu memimpin desa dengan baik dan memahami kewenangan dan pengelolaan anggaran sesuai harapan masyarakat.
Wakil Rektor Bidang Riset Ernan Rustiadi juga menegaskan bahwa Undang-Undang (UU) Desa dan UU Otonomi Daerah membawa banyak perubahan yang mendasar bagi desa, termasuk memberikan otonomi, dana transfer, dan kewenangan.
Oleh karena itu, peningkatan kapasitas SDM pemerintah desa melalui Sekolah Pemerintahan Desa merupakan inovasi yang penting dan luar biasa dalam mendukung pertumbuhan desa sebagai pusat pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga: Baznas Kabupaten Sigi memprioritaskan program pendidikan untuk memberantas buta aksara
Kerjasama antara Pemkab Bogor dan IPB University ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas pemerintah desa dan menciptakan SDM yang berkualitas dalam mengatasi berbagai tantangan pembangunan desa. Semoga program Sekolah Pemerintahan Desa dapat terus berkontribusi dalam memajukan Kabupaten Bogor menuju kesejahteraan dan kemajuan yang berkelanjutan dibidang pendidikan.
Artikel Terkait
Merdeka Belajar Goes Global: Peluang Kerja Sama Pendidikan Mandarin Indonesia-Tiongkok
Jalin Kerja Sama Musik: KBRI Tokyo dan Tokyo College of Music Perkuat Hubungan Pendidikan Indonesia-Jepang
Purnakaryawan Pendekar Pendidikan dan Kebudayaan: IPPK Ulang Tahun ke-50 dengan Semangat Pembaruan
Tips Pendidikan Ampuh Mencapai Jabatan Profesor di Jerman: Ilmu dari Narasumber Berpengalaman
Inovasi Pendidikan di Asia Tenggara: SEAMEO QITEP Hadirkan Seminar 'Enhancing Literacy-Numeracy