Mahasiswa IPB Ungkap Cara Ubah Sampah Pisang Jadi Bisnis Menguntungkan!

catatanfakta.com - Mahasiswa Program Studi Analisis Kimia Sekolah Vokasi IPB University berhasil mencuri perhatian dengan inovasi pengolahan limbah kulit pisang menjadi produk bernilai ekonomi.

Melalui kegiatan pengabdian masyarakat yang diadakan di SMP Negeri 5 Bogor, mereka memperkenalkan proses pembuatan nata de banana, alternatif ramah lingkungan dari nata de coco.

Kegiatan ini diikuti oleh 350 siswa kelas 7 yang antusias mempelajari cara mengolah sampah organik menjadi produk bermanfaat.

Baca Juga: Transformasi Masa Depan: Sekolah Pranikah Kerjasama IPB & Pemka Bogor Selamatkan Generasi dari Perkawinan Dini

"Kami ingin mengajarkan bahwa sampah, jika dikelola dengan benar, bisa menjadi sesuatu yang bernilai ekonomi tinggi," ujar salah seorang mahasiswa.

Selain itu, program ini memberikan pengalaman langsung bagi siswa untuk memahami penerapan mikrobiologi dalam kehidupan sehari-hari.

Proses fermentasi menggunakan bakteri Acetobacter xylinum menjadi fokus utama. Bakteri ini berperan penting dalam pembentukan tekstur nata yang kenyal. Melalui penjelasan ini, siswa diajak memahami dasar-dasar mikrobiologi sekaligus pentingnya pengelolaan limbah organik.

Baca Juga: Kolaborasi IPB University dan Kementerian Pangan untuk Swasembada Pangan

“Ini pengalaman baru dan sangat menarik. Saya tidak menyangka kulit pisang bisa diolah menjadi produk seperti ini,” ungkap salah satu siswa dengan antusias setelah mengikuti proses pembuatan nata de banana, yang melibatkan langkah fermentasi mulai dari persiapan bahan hingga penambahan bakteri.

Program ini tidak hanya berorientasi pada pemanfaatan limbah, tetapi juga bertujuan meningkatkan kesadaran lingkungan dan kreativitas siswa.

"Kami berharap pengetahuan ini bisa diterapkan di rumah atau bahkan membuka peluang usaha baru di masa depan," tambah salah satu mahasiswa penyelenggara.

Baca Juga: IPB Jonggol Innovation Valley: Percepat Pembangunan dan Tingkatkan Kesejahteraan

Lebih jauh, kegiatan ini mencerminkan peran aktif mahasiswa dalam menghubungkan ilmu pengetahuan dengan masyarakat. Mereka tidak hanya belajar teori di kampus, tetapi juga memberikan solusi nyata terhadap tantangan lingkungan.

“Ilmu yang kami pelajari di kelas akhirnya bisa bermanfaat langsung untuk masyarakat,” ujar mahasiswa lain.