Berkah Merawat Ibu: Marbot Masjid Meniti Mimpi Kuliah Teknologi di Amerika

photo author
- Selasa, 12 September 2023 | 12:00 WIB
Khoirul Adib mahasiswa semester 5  Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang (Kemenag)
Khoirul Adib mahasiswa semester 5 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang (Kemenag)

Semarang, Catatanfakta.com - Dalam kisah inspiratif ini, kita mengenal , seorang mahasiswa semester 5 di Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

Namun, kisahnya tak sekadar perjalanan kuliah biasa. Adib adalah seorang marbot masjid, tinggal di masjid, dan ikut serta dalam berbagai kegiatan keagamaan dan sosial.

Namun, kehidupan Adib berubah saat dia meraih beasiswa MOSMA (MORA Overseas Student Mobility Awards) Kementerian Agama.

Baca Juga: Peluang Baru untuk Melanjutkan Kuliah: Anggaran Beasiswa Ditingkatkan pada Tahun 2024

MOSMA merupakan program mobilitas fisik yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar di perguruan tinggi luar negeri selama satu semester.

Khoirul Adib, anak desa dari Kabupaten Tuban, yang awalnya berkuliah di Semarang, kini mendapat kesempatan belajar di Amerika.

"Bagi saya yang berasal dari desa, kuliah di Semarang adalah suatu keajaiban, terutama dapat belajar di jurusan teknologi," ujar Adib.

Baca Juga: Jawa Tengah Punya Kampus Favorit yang Jadi Incaran Para Mahasiswa

Namun, keinginannya untuk kuliah di luar negeri seringkali menjadi harapan yang terpendam. Dia merasa itu adalah mimpi yang terlalu tinggi.

Namun, Adib tidak menyerah. Meski harus bolak-balik antara Semarang, Tuban, dan Semang untuk merawat ibunya yang sakit, Adib mencari beasiswa yang bisa mengubah hidupnya.

Dan jalan rezeki pun datang dalam bentuk MOSMA, sebuah program kerja sama antara Kementerian Agama dan LPDP yang memberikan beasiswa kuliah di luar negeri.

Baca Juga: Pemberian beasiswa kepada sepuluh santri berprestasi untuk mengejar pendidikan di Timur Tengah

Pendaftaran MOSMA diikuti oleh 451 peserta, dan Khoirul Adib berhasil lolos seleksi. Dia akan belajar di Amerika Serikat, di Rochester Institute Of Technology, sebuah universitas ternama.

Namun, kisah Adib tidak hanya tentang prestasi akademik. Dia juga menjadi juara dalam kompetisi riset teknologi di Korea Selatan. Namun, di tengah kebahagiaannya, dia menerima kabar duka bahwa ibunya wafat saat dia berada di Korea Selatan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Achmad Mubin

Sumber: Kemenag.go.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X