Solusi Unik Puskesmas Bojong Bantu Turunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi

catatanfakta.com - Puskesmas Bojong Kecamatan Klapanunggal telah meluncurkan solusi inovatif bernama "Tangkai Melati" untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

Tujuan dari inovasi ini adalah untuk mendeteksi faktor risiko maternal secara dini dan memantau ibu hamil secara komprehensif. Dengan deteksi dini dan pemantauan yang tepat, diharapkan bahwa komplikasi dan kematian selama kehamilan dan persalinan bisa dicegah.

Kepala Puskesmas Bojong, Norlia Resihani, telah menjelaskan bahwa kegiatan Posyandu di setiap desa di wilayah Puskesmas Bojong akan dimanfaatkan untuk mendeteksi faktor risiko maternal secara dini.

Baca Juga: Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Leuwisadeng Dipertanyakan; RW Ngamuk Bawa Golok

Ibu hamil yang terdeteksi sebagai risiko tinggi akan dirujuk ke kelas perawatan antenatal atau akan dikunjungi oleh tenaga kesehatan.

Menurut Norlia, kelas perawatan antenatal akan memberikan edukasi kepada ibu hamil tentang kehamilan berisiko tinggi, persalinan, nifas, dan deteksi dini kegawatdaruratan.

Kelas ini akan diselenggarakan secara online dan offline. Tenaga kesehatan juga akan mengunjungi ibu hamil yang terdeteksi memiliki risiko tinggi untuk memantau kondisi mereka dan memberikan edukasi yang lebih personal.

Baca Juga: Rahasia Kesehatan Tersembunyi di Balik Buah Pala!

Inovasi "Tangkai Melati" diharapkan bisa menurunkan angka kematian ibu dan bayi di wilayah Puskesmas Bojong dan Kabupaten Bogor secara keseluruhan.

Puskesmas Bojong berkomitmen untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di wilayah tersebut, dan inovasi ini adalah salah satu upaya mereka untuk mencapai tujuan tersebut.

Inovasi ini adalah contoh nyata dari komitmen Puskesmas Bojong untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Diharapkan inovasi ini bisa menjadi inspirasi bagi Puskesmas lain di Indonesia untuk mengembangkan program serupa.