RAPBN 2026: Pemerintah Gelontorkan Rp757,8 Triliun untuk Pendidikan, Fondasi Generasi Emas Indonesia

photo author
- Kamis, 28 Agustus 2025 | 15:22 WIB
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti. (instagram @kemensetneg.ri)
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti. (instagram @kemensetneg.ri)

CatatanFakta.com – Pemerintah Indonesia kembali menegaskan komitmennya terhadap dunia pendidikan. Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026, anggaran pendidikan naik signifikan menjadi Rp757,8 triliun (sekitar US$46,4 miliar).

Anggaran jumbo ini dipandang bukan sekadar angka, melainkan strategi jangka panjang untuk melahirkan generasi cerdas, terampil, dan siap bersaing di era global.

Baca Juga: MoU PPG Tahap 1 & 2 Tahun 2025: Pemerintah dan Perguruan Tinggi Sepakat Perkuat Profesionalisme Guru

Renovasi Sekolah dan 288 Ribu Papan Interaktif

Investasi pendidikan sudah menunjukkan hasil sejak 2025, di mana 13.800 sekolah dan 1.400 madrasah direnovasi, menciptakan lingkungan belajar yang lebih aman.

Di 2026, pemerintah menargetkan distribusi 288.000 papan interaktif hingga ke pelosok desa. Teknologi ini diharapkan mampu menjembatani kesenjangan antara sekolah di perkotaan dan pedalaman, sekaligus memastikan siswa di daerah terpencil bisa mendapat akses pembelajaran berkualitas.

“Anak desa berhak mendapatkan pendidikan sebaik anak di kota. Teknologi harus jadi jembatan, bukan jurang,” ujar seorang pengamat pendidikan.

Baca Juga: Usulan Pemakzulan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Menguat, Imbas Larangan Study Tour Bikin Pariwisata Merugi

Sekolah Gratis, Sekolah Garuda, dan Makanan Bergizi

Beberapa program unggulan turut diperkuat, antara lain:

  • Sekolah Rakyat, yang memberikan akses pendidikan gratis bagi anak-anak dari keluarga miskin, memutus siklus kemiskinan.

  • Sekolah Garuda, sekolah khusus berbasis STEM (sains, teknologi, teknik, dan matematika) untuk anak-anak berpenghasilan rendah.

  • Program Makanan Bergizi Gratis (MBG), yang tidak hanya memerangi stunting, tetapi juga mendukung konsentrasi dan prestasi akademik siswa.

Baca Juga: SP3JB Ancam Usulkan Pemakzulan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Gara-Gara Larangan Study Tour

Kesejahteraan Guru dan Dokter Masa Depan

Selain pembangunan fisik, anggaran juga diarahkan untuk peningkatan kesejahteraan guru, baik PNS maupun non-PNS. Pemerintah menilai guru adalah ujung tombak pendidikan, sehingga kesejahteraan yang lebih baik akan membuat mereka lebih fokus, kreatif, dan inovatif dalam mengajar.

Langkah lain adalah membuka 148 program studi kedokteran baru di 57 fakultas. Terobosan ini ditujukan untuk mengatasi kekurangan dokter di Indonesia, sekaligus memberi peluang lebih luas bagi anak-anak daerah untuk meniti karier di bidang kesehatan.

Baca Juga: Wacana Pemakzulan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Menguat, Pelaku Pariwisata Klaim Rugi Besar

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dhea Rahma Sari

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X