Catatanfakta.com - Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, menyatakan niatnya untuk mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Agung Laksono, Ketua Dewan Pakar Partai Golkar, mengomentari tentang kontribusi para calon terhadap partai.
Agung menekankan bahwa siapapun kader Partai Golkar berhak maju sebagai calon Ketua Umum, namun saat ini bukanlah waktu yang tepat.
"Semua kader, termasuk Pak Luhut dan Pak Bahlil, memiliki kesempatan, tetapi sekarang adalah saatnya untuk memberikan saran dan berkontribusi nyata demi kebaikan partai," ujar Agung, Minggu (23/7/2023).
Baca Juga: CAK IMIN SAPA PRABOWO DI HARLAH KE 25 PKB
Agung juga mengingatkan bahwa persaingan internal berlebihan dapat merugikan partai dengan menurunkan kepercayaan publik dan elektabilitasnya.
Dia mendorong seluruh kader, baik junior maupun senior, untuk berkontribusi secara positif demi memperkokoh soliditas Partai Golkar. Agung menyatakan bahwa saat ini fokus utama adalah memperkuat kesatuan partai.
"Saat ini, mari kita serahkan keputusan mengenai pasangan calon presiden kepada Airlangga, melalui mekanisme DPP. Kita harus bersatu dan tidak memperkeruh keadaan," ucap Agung, yang juga anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).
Baca Juga: HADIRI HARLAH PKB KE 25 : JAGA KONDUSIFITAS POLITIK
Sebelumnya, Bahlil Lahadalia, kader Partai Golkar, telah menunjukkan kesiapannya untuk menjadi calon ketua umum melalui mekanisme organisasi.
"Saya bersama seluruh anggota Golkar, berkomitmen untuk berkontribusi pada partai, terutama di saat ini yang memerlukan perhatian ekstra dari para anggota yang bertanggung jawab. Semua ini harus mengikuti aturan main organisasi yang jelas," kata Bahlil di depan beberapa pemimpin redaksi media, Sabtu (22/7), di kediamannya di Jl Denpasar, Jakarta Selatan.
Bahlil menyatakan bahwa pengalamannya sebagai kader Golkar dan bekas pengurus DPD Golkar Papua menjadikannya memenuhi syarat untuk mencalonkan diri sebagai ketua partai.
Baca Juga: JINHA TRI.BE MENGUNDURKAN DIRI BERIKUT ALASANNYA
Ia percaya bahwa partai membutuhkan kader handal sebagai penyelamat di tengah elektabilitas yang menurun.
"Dengan elektabilitas hanya sebesar 6 persen, para kader partai pasti merasa prihatin. Dan saya yakin semua kader yang memenuhi syarat akan merasa terpanggil," tambahnya.
Artikel Terkait
JINHA TRI.BE MENGUNDURKAN DIRI BERIKUT ALASANNYA
HADIRI HARLAH PKB KE 25 : JAGA KONDUSIFITAS POLITIK
HARLAH PKB KE 25 MOMEN ISTIMEWA
CAK IMIN SAPA PRABOWO DI HARLAH KE 25 PKB