Perspektif Dedi Mulyadi
Di sisi lain, Dedi Mulyadi merasa aksinya disabotase. Ia menilai forum tersebut bukan tempat untuk menyuarakan aspirasi soal Persikas. Baginya, masalah sepak bola bukan prioritas dalam forum masyarakat yang membahas persoalan ekonomi dan sosial yang lebih luas.
Namun, reaksi keras Dedi dinilai oleh sebagian kalangan justru memperkeruh suasana dan menunjukkan kurangnya empati terhadap kecintaan warga terhadap klubnya.
Baca Juga: Resmi Berganti Nama, Bank Jasa Jakarta Kini Menjadi Bank Saqu, Transformasi Digital Dimulai!
Haruskah Suara Suporter Diabaikan?
Pertanyaan yang lebih besar adalah: dalam demokrasi lokal, apakah suporter sepak bola tidak punya ruang untuk bersuara di forum publik?
Para ahli komunikasi politik menyatakan bahwa ekspresi publik, selama damai dan tidak anarkis, adalah bagian dari hak warga negara. Jika forum rakyat tidak membuka ruang untuk menyampaikan keresahan tentang klub daerah, lalu ke mana lagi suara itu akan diarahkan?
Akankah Persikas Tetap Milik Rakyat?
Saat ini, masa depan Persikas Subang masih belum jelas. Apakah klub ini akan tetap menjadi milik warga Subang atau berpindah ke tangan investor luar, sangat bergantung pada transparansi dan komunikasi yang dibangun antara manajemen klub, pemerintah daerah, dan tentu saja—suporter.
Yang pasti, insiden ini membuka mata kita bahwa sepak bola bukan cuma soal pertandingan dan skor akhir. Ia adalah bagian dari identitas, harga diri, dan suara rakyat.
Saat Sepak Bola Jadi Isu Serius
Apa yang terjadi antara suporter Persikas dan Gubernur Jabar bukan sekadar soal klub bola. Ini cerminan dari relasi kekuasaan, keterlibatan warga dalam pengambilan keputusan, dan pentingnya komunikasi publik. Jika klub milik rakyat, maka sudah selayaknya suara rakyat tidak dibungkam.
Apakah ini awal dari gerakan penyelamatan klub oleh suporter? Atau hanya percikan kecil yang akan padam begitu saja? Waktu yang akan menjawab.
Artikel Terkait
Curhat Pengembang ke Menteri Ara: Pungli Pemda Masih Menghantui Bisnis Perumahan
Presiden Prabowo Siapkan 6 Stimulus Ekonomi, Diskon Tol hingga Bantuan Upah Mulai 5 Juni