Catatanfakta.com - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan bahwa Gunung Anak Krakatau berada dalam status Siaga atau Level III.
Para ahli merekomendasikan agar masyarakat sekitar Gunung Anak Krakatau untuk tidak melakukan aktivitas dalam jarak 5 kilometer (KM) dari pusat erupsi.
Ketua Tim Kerja Gunung Api PVMBG Kementerian ESDM, Ahmad Basuki menjelaskan bahwa kondisi Gunung Anak Krakatau saat ini masih memperlihatkan aktivitas erupsi yang berselang-seling.
Baca Juga: Komet 12P/Pons-Brooks Kehilangan Tanduk Ikoniknya dalam Letusan Terbaru
Teramati bahwa erupsi disertai dengan asap putih tebal yang memiliki ketinggian berkisar 20-200 meter dari atas puncak.
Ahmad menambahkan bahwa Gunung Anak Krakatau telah berkali-kali melakukan erupsi sejak tsunami tahun 2018 lalu.
Pasca kejadian tersebut, Gunung Anak Krakatau terus membangun tubuhnya dan terpantau telah melakukan erupsi berkali-kali.
Baca Juga: Gunung Ile Lewotolok di NTT: Ancaman Letusan Vulkanik Kembali Muncul!
Baru-baru ini, Gunung Anak Krakatau pada Senin (27/11/2023) sempat erupsi sebanyak lima kali, dengan letusan terakhir terjadi pada pukul 11.43 WIB.
Sebelumnya, pada hari Minggu tanggal 26 November 2023, telah terjadi erupsi dengan tinggi kolom letusan teramati mencapai ± 800 m di atas puncak (± 957 m di atas permukaan laut).
Petugas pos pantau Gunung Api Pasauran, Serang, Deny Mardiono menyebutkan bahwa letusan terbaru pada hari Senin tercatat menjadi erupsi dengan kolom abu teramati setinggi sekitar 2 kilometer (KM) di atas puncak.
Baca Juga: Gunung Ile Lewotolok, Ancaman Letusan Eksplosif Masih Terjadi di NTT!
Laporan menunjukkan bahwa kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam tebal dan intensitasnya mengarah ke barat laut dari gunung api.
Artikel Terkait
Bupati Lumajang Pastikan Warga Yang Terdampak Erupsi Semeru Sudah Mengungsi di Posko Yang Tersedia
Anggota DPRD Jawa Barat Ruhyat Nugraha Ucapkan Turut Berduka Cita Atas Musibah Erupsi Semeru
Gunung anak krakatau erupsi
Gunung Api Aktif dengan Potensi Menghasilkan Aliran Lahar Erupsi atau Lahar Panas
Gunung Ile Lewotolok Kembali Erupsi, Masyarakat Diminta Waspada