KM Labobar Terbakar di Selat Makassar, Keberanian dan Kerjasama Selamatkan Penumpang

photo author
- Minggu, 5 November 2023 | 05:28 WIB
Peristiwa kebakaran kapal KM Labobar saat berlayar dari Balikpapan menuju Pelabuhan Pantoloan, Palu pada Jumat 3 November 2023 siang. (SANGALU/ Tangkap Layar)
Peristiwa kebakaran kapal KM Labobar saat berlayar dari Balikpapan menuju Pelabuhan Pantoloan, Palu pada Jumat 3 November 2023 siang. (SANGALU/ Tangkap Layar)



Catatanfakta.com - Menerjang ombak, diselimuti hujan deras, KM Labobar melaju di Selat Makassar. Menampung lebih dari 2.600 penumpang dan 88 awak kapal, kapal raksasa ini menjadi saksi dari kekompakan dan keberanian dalam mengatasi penderitaan.

Kejadian bermula pada sore harinya, Jumat 3 November 2023, tepat enam jam sebelum kapal tiba di Pelabuhan Pantoloan. Soegijo, salah seorang penumpang, melihat kepulan asap hitam di dek 7 dan segera melapor kepada Mualim, petugas jaga.

Bunyi sirena darurat segera menggema, mengubur semua harapan akan pelayaran yang tenang. Berbagai emosi bergejolak, dari ketakutan hingga kebingungan, namun semua penumpang punya satu tujuan, "selamatkan semua orang di atas kapal".

Baca Juga: Tiga Warga Alami Luka Bakar Imbas Kebakaran di Cilandak

Petugas langsung mengimbau agar penumpang tidak panik dan tetap tenang. Namun, beberapa penumpang langsung berebut mengenakan baju pelampung dan mengambil langkah darurat. Sementara itu, keluarga yang terpisah di dalam kapal berkomunikasi melalui ponsel, saling mendoakan keselamatan.

Kebakaran diperkirakan kontak api rokok dengan sampah di tong sampah di dekat tumpukan Styrofoam yang menimbulkan api dan kemudian api menyebar pada bahan bakar mesin skoci.

Dalam waktu kurang dari 30 menit, berkat kekompakan awak kapal dan penumpang yang membantu, api berhasil dipadamkan. Keadaan mulai kembali normal, dan awak memberi tahu penumpang bahwa perjalanan akan dilanjutkan.

Baca Juga: TPA Cipayung Bersiap Hadapi Kebakaran

Ketika tiba di Pelabuhan Pantoloan, pemeriksaan dilakukan oleh KSOP Teluk Palu, Basarnas, dan Pelni Palu. Tidak ada laporan korban jiwa atau penumpang yang mengalami luka. Mesin kapal tetap baik, dan pelayaran menuju Pelabuhan Bitung akan dilanjutkan.

Peristiwa ini mengajarkan kita tentang pentingnya kerjasama, keberanian, dan kesiapsiagaan saat menghadapi bencana.

Dalam menghadapi situasi yang tak terduga, keselamatan kita dan orang di sekitar kita akan sangat bergantung pada bagaimana kita bekerja sama dan saling membantu. Hasilnya, sebuah musibah yang bisa jadi berakibat fatal berubah menjadi kisah keberhasilan yang akan selalu dikenang.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Wafa Lutfiah

Sumber: Beragam Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X