Studi Terkini Indonesia Temukan Anak yang Sering Main Gawai Mengalami Kenaikan Risiko Tantrum

photo author
- Rabu, 24 April 2024 | 14:05 WIB
ilustrasi: bahaya hp untuk anak usia dini (freepik)
ilustrasi: bahaya hp untuk anak usia dini (freepik)

catatanfakta.com - Sebuah hasil penelitian terbaru Indonesia menunjukkan bahwa anak yang sering bermain gawai memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami tantrum.

Studi ini mengungkapkan bahwa 65,1 persen anak yang biasa main gawai lebih dari 20 menit setiap hari cenderung mengalami kenaikan risiko tantrum sebanyak 0,375 kali.

Dokter spesialis anak, I Gusti Ayu Trisna Windiani mengatakan bahwa penggunaan gawai terlalu lama dapat membawa pengaruh negatif pada perilaku anak.

Baca Juga: Renjun dari NCT Dream Mengumumkan Hiatus Sementara untuk Fokus Pemulihan Kesehatan

Anak-anak cenderung mengalami gangguan konsentrasi yang berujung pada kerusakan fungsi eksekutif dari pre frontal cortex otak.

Sejalan dengan itu, tantrum diartikan sebagai sebuah ledakan perilaku anak yang mencerminkan respons disregulasi terhadap rasa frustrasi.

Dalam penjelasan lebih lanjut, I Gusti Ayu Trisna Windiani menyatakan bahwa usia anak merupakan faktor penting dalam menentukan intensitas dan durasi tantrum yang dianggap sebagai hal yang normal.

Baca Juga: Review SKINTIFIC 5x Ceramide Barrier Repair Serum: Menjaga Kesehatan Skin Barrier Kamu

Tantrum umumnya terjadi pada usia 18 bulan hingga 4 tahun, dengan persentase yang berbeda pada setiap usia. Tercatat, pada usia 2 tahun persentase tantrum mencapai 20 persen. Namun semakin bertambah usia, persentase tantrum anak semakin berkurang.

Temuan dari penelitian ini mengeluarkan peringatan bahwa eksposur yang tinggi pada teknologi dapat menyebabkan beberapa masalah perilaku pada anak, seperti masalah pengendalian diri dan kemarahan yang tidak terkontrol.

Pengaruh media digital pada perilaku remaja dan anak-anak menjadi perhatian yang cukup besar dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Juga: Daftar 144 Penyakit yang Pengobatannya Ditanggung BPJS Kesehatan

Hal tersebut menimbulkan kekhawatiran pada orangtua dan profesional yang bekerja dengan anak-anak, terutama ketika peningkatan penggunaan teknologi modern pada anak-anak telah terlihat dalam beberapa dekade terakhir.

Dalam menghindari anak yang sering mengalami tantrum, para orangtua dapat mencoba memberikan batasan waktu penggunaan gawai pada anak.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Achmad Mubin

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X