Catatanfakta.com - Jakarta, 8 November 2023 - Majelis Kehormatan Mahakamah Konstitusi (MKMK) telah mengambil keputusan tegas dengan memberhentikan Anwar Usman dari jabatannya sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi (MK).
Keputusan ini diambil setelah Anwar Usman terbukti melakukan pelanggaran berat terhadap kode etik hakim konstitusi dalam uji materi tentang syarat usia calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres).
Ketua MKMK, Jimly Asshiddiqie, mengumumkan keputusan tersebut dalam sidang yang digelar di Gedung MK, Jakarta Pusat pada Selasa (7/11/2023).
Baca Juga: Anwar Usman Diberhentikan dari Jabatan Ketua Mahkamah Konstitusi, Berkut Tanggapan dari Para Capres
Meski tidak dipecat dari jabatannya sebagai hakim konstitusi, Anwar dilarang mencalonkan diri atau dicalonkan sebagai pimpinan MK hingga masa jabatannya habis.
Perjalanan karier Anwar Usman yang dimulai sebagai seorang guru honorer di SD Kalibiru, Jakarta pada tahun 1975 hingga menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi telah berakhir.
Pria kelahiran 31 Desember 1956 ini memilih jalan hidup berbeda dengan teman-temannya yang lulus dari Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN).
Baca Juga: Calon Presiden atas Putusan MKMK Mengenai Batas Usia Capres-Cawapres
Dia melanjutkan pendidikannya ke jenjang S1 di Fakultas Hukum Universitas Islam Jakarta pada tahun 1984, sambil tetap mengajar di SD Kalibiru.
Selama kuliah, Anwar juga aktif dalam kegiatan teater dan terlibat dalam sebuah film berjudul "Perempuan dalam Pasungan" (1980) yang mendapat Piala Citra.
Namun, keterlibatannya dalam film tersebut mendapat kritik dari orangtuanya.
Meskipun begitu, Anwar tetap mencintai dunia teater dan menganggapnya sebagai pengajar filosofi kehidupan.
Baca Juga: Mempelajari Enam Karakter Budaya yang Mempengaruhi Kehidupan Masyarakat
Anwar Usman kemudian memulai karier kehakimannya pada tahun 1985 sebagai calon hakim Pengadilan Negeri Bogor.
Artikel Terkait
Jokowi Hadiri Rapat Koordinasi Penyelenggara Pemilu Bersama Tito Karnavian dan Mahfud Md
Rapat Koordinasi Penyelenggara Pemilu, Jokowi Hadir Bersama Tito dan Mahfud MD
Enam Karakter Budaya yang Melekat dalam Kehidupan Masyarakat