5. Kolaborasi dan Berbagi: Sekolah dan perguruan tinggi dapat saling berkolaborasi dan berbagi pengalaman dalam mengadopsi teknologi.
Baca Juga: Revolusi Belajar: Bagaimana Teknologi Realitas Virtual (IVR) Meningkatkan Pembelajaran Sains
Pertukaran informasi ini dapat membantu mengatasi hambatan dan memberikan panduan praktis kepada lembaga lain yang ingin mengadopsi teknologi serupa.
6. Pengembangan Konten Edukatif Digital: Pembuatan konten digital yang edukatif dan menarik dapat membantu pembelajaran lebih efektif.
Materi digital, video pembelajaran, serta konten interaktif lainnya, mampu mendukung pemahaman konsep siswa secara lebih menarik.
7. Monitoring dan Evaluasi Berkelanjutan: Untuk memastikan efektivitas penggunaan teknologi, diperlukan monitoring dan evaluasi yang berkelanjutan.
Dengan memantau hasil pembelajaran yang dicapai melalui teknologi, lembaga pendidikan dapat mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.
8. Komitmen Semua Pihak: Manajemen sekolah, dosen, guru, dan siswa perlu memiliki komitmen untuk mengatasi ketidakseimbangan dalam penggunaan teknologi.
Baca Juga: ISLAM dan TEKNOLOGI
Tanpa dukungan dan partisipasi aktif dari semua pihak, upaya ini tidak akan berhasil.
Dalam upaya mengatasi ketertinggalan penggunaan teknologi di bidang pendidikan, langkah-langkah tersebut harus diimplementasikan secara bersama-sama.
Transformasi menuju pendidikan yang lebih modern dan berbasis teknologi haruslah berlangsung secara berkelanjutan, bertahap, dan melibatkan semua stakeholder.
Dengan demikian, pendidikan di Indonesia dapat tetap relevan dan kompetitif di era digital ini.