Catatanfakta.com - "Covid-19 is a crisis," terdengar lantang dari Sherly Annavita Rahmi, seorang motivator ulung yang disegani oleh generasi muda saat ini, melalui kanal YouTube-nya.
Pandemi ini, sadar atau tidak, telah mengakibatkan perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi, psikologis, dan perilaku sosial.
Peningkatan waktu layar yang drastis dibarengi dengan pembatasan aktivitas sosial di luar rumah telah memberikan dampak yang signifikan pada perkembangan karakter, etika, sikap, pola pikir, dan keterampilan sosial generasi muda.
Baca Juga: Dependent Clause Ternyata Memiliki Peran Penting dalam Kekayaan Bahasa
Namun, apakah perubahan ini berpotensi menciptakan apa yang disebut sebagai "generasi tersesat"?
Tidak diragukan lagi bahwa pandemi Covid-19 telah menciptakan tantangan besar dalam dunia pendidikan.
Sherly menyadari adanya perubahan dalam berbagai hal, seperti kebiasaan belajar dan interaksi sosial.
Baca Juga: Tutorial Belajar Canva Dengan Mudah Melalui HP
Namun, perlu dipahami bahwa konsep "generasi tersesat" tidak hanya berkaitan dengan kualitas pendidikan yang menurun. Lebih jauh dari itu, hal yang lebih penting adalah hilangnya minat dalam belajar dan eksplorasi baru.
Menutup diri dari peluang belajar baru mengakibatkan generasi ini hanya menjalani hidup secara pasif, tanpa berusaha mengoptimalkan potensi diri, enggan keluar dari zona nyaman, dan cenderung menyalahkan keadaan.
Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim, mengungkapkan kekhawatiran bahwa terlalu lama belajar dari rumah selama pandemi dapat memicu munculnya generasi tersesat.
Baca Juga: Belajar kreativitas Visual, Kenapa tidak? Panduan Edit Foto dan Video Menggunakan Canva untuk Pemula
Riset menunjukkan bahwa generasi muda saat ini telah mengalami perubahan dalam perilaku, etika, sikap, dan karakter.
Di lingkungan sekolah, beberapa siswa tampak mudah putus asa, cenderung mengeluh, dan lebih suka menuntut daripada bertindak.