Baca Juga: Meraih Masa Depan Gemilang: Strategi Cerdas dalam Mengelola Tabungan Pendidikan Anak
**3. Teori Konstruksi Realitas Sosial**
Teori ini mengusulkan bahwa realitas sosial bukanlah entitas tetap, melainkan konstruksi bersama dari persepsi, makna, dan interpretasi masyarakat.
Dalam era di mana informasi mudah diperoleh dan tersebar melalui berbagai platform, teori ini menjadi semakin relevan.
Dengan adanya filter bubble, di mana orang cenderung terpapar hanya pada pandangan yang sejalan dengan mereka, teori konstruksi realitas sosial mengajukan pertanyaan tentang bagaimana pandangan dunia individu dibentuk oleh lingkungan informasi yang mereka pilih.
Baca Juga: Pengumuman Kenaikan Gaji PNS oleh Menkeu Sri Mulyani
**4. Teori Alienasi dan Kehilangan Komunitas**
Walaupun teknologi membawa kenyamanan dan konektivitas global, beberapa teori sosiologi modern juga menggarisbawahi potensi alienasi dan kehilangan rasa komunitas.
Dalam masyarakat yang semakin individualistik dan sering kali terhubung secara virtual, banyak individu merasa terasing dari interaksi sosial yang nyata.
Konsep ini mengingatkan kita untuk merenungkan tentang pentingnya hubungan manusia yang bermakna dan interaksi langsung dalam menjaga kesejahteraan sosial.
Baca Juga: Pemberian beasiswa kepada sepuluh santri berprestasi untuk mengejar pendidikan di Timur Tengah
Dalam kesimpulannya, teori sosiologi modern memberikan pandangan yang kaya dan unik tentang dinamika masyarakat abad ke-21.
Dari teori jaringan sosial yang membedah konektivitas manusia hingga konsep identitas virtual yang menantang,
sosiologi modern terus memainkan peran penting dalam membantu kita memahami dan menghadapi perubahan-perubahan kompleks dalam masyarakat global yang terus berkembang.