Durkheim juga memperkenalkan metode positivis dalam studi sosial dan memandang sosial sebagai sesuatu yang dapat diukur secara ilmiah.
Baca Juga: Mentalitas Ketekunan: Kunci Sukses dalam Pembelajaran Berprestasi
4. **Max Weber (1864-1920):** Weber mengembangkan konsep tindakan sosial dan pemahaman komprehensif dalam sosiologi.
Ia berpendapat bahwa tindakan sosial harus dipahami dari sudut pandang individu yang terlibat dalam tindakan tersebut.
Weber juga memperkenalkan konsep rasionalisasi dan memahami peran agama dalam membentuk nilai-nilai sosial.
Baca Juga: Membangun Ketahanan Siswa Melalui Seni: Inovasi Pendidikan di Era Krisis
5. **Georg Simmel (1858-1918):** Pendekatan Simmel lebih fokus pada analisis interaksi sosial dalam kelompok kecil.
Ia menjelaskan efek kuantitas dalam hubungan sosial dan bagaimana bentuk-bentuk sosial seperti konflik dan kooperasi mempengaruhi individu.
Para ahli di atas adalah hanya beberapa contoh dari tokoh-tokoh yang berkontribusi pada teori sosiologi klasik.
Baca Juga: Menyuguhkan Seni di Lingkungan Sekolah: Potret Keindahan Alam dan Keterlibatan Murid
Meskipun pandangan mereka mungkin berbeda-beda, semuanya memberikan wawasan penting tentang cara memahami masyarakat dan interaksi manusia.
Teori-teori ini tetap relevan dalam memahami dinamika sosial di zaman modern, membantu kita menjelaskan mengapa masyarakat bertindak sebagaimana adanya, dan membimbing upaya untuk merumuskan solusi atas tantangan sosial yang dihadapi oleh umat manusia.