Contoh lain adalah kunjungan ke gedung instansi pemerintah, seperti gedung KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Di sini, siswa mendapatkan edukasi tentang undang-undang anti-korupsi, pelanggaran, serta sanksi hukumnya dari anggota KPK. Mereka juga dapat bertanya langsung tentang kasus korupsi yang pernah mereka lihat di media sosial. Dengan cara ini, siswa menjadi lebih peka terhadap hukum yang berlaku di Indonesia.
Baca Juga: Indonesia Mencuri Perhatian dalam Peringkat Status Guru Global
Bagaimana Anda menentukan organisasi atau bisnis mana yang perlu dikunjungi?
Kegiatan pembelajaran dunia nyata ini dijadwalkan oleh setiap bidang studi sesuai dengan tema yang relevan. Waktu pelaksanaannya bergantung pada izin dari pihak eksternal terkait. Frekuensinya bisa satu bulan sekali atau lebih, tergantung pada izin yang diperoleh.
Bagaimana Anda membangun koneksi dengan pihak eksternal?
Ketika memilih organisasi atau lembaga yang akan dikunjungi, kami berdiskusi dengan guru tentang tujuan kunjungan, lalu menentukan tempat yang cocok untuk siswa mengunjungi. Kami menghubungi penanggung jawab melalui surat atau email. Kadang-kadang, kami mendapat rekomendasi dari orang tua yang mendukung program OLA, memberikan akses bagi kami untuk mengunjungi tempat menarik.
Apakah pembelajaran dunia nyata ini sudah ada sebelum Anda bergabung dengan SMP Muhammadiyah 9?
Kegiatan ini baru saya terapkan di SMP Muhammadiyah 9 Jakarta setelah menjadi Kepala Sekolah. Saya memperoleh inspirasi dari sekolah-sekolah lain yang saya kunjungi untuk studi banding, terus mencari inovasi bagi pembelajaran.
Baca Juga: Merajut Pendidikan Berkualitas: Peran Indonesia Teacher Leaders di Canggu Community School
Apa saran atau tips Anda untuk sekolah lain yang ingin menerapkan pembelajaran semacam ini?
Adopsi kegiatan dari sekolah lain tidak masalah, selama kegiatan tersebut positif, sesuai dengan kebutuhan siswa, dan memberikan manfaat bagi guru, siswa, dan sekolah.
Apa yang tidak dapat dilakukan oleh staf akibat COVID-19?
Pandemi ini menghentikan banyak hal di sekolah kami. Semua kegiatan belajar mengajar dilakukan dari rumah. Semua aktivitas seperti OLA, berkemah, fieldtrip, dan ekstrakurikuler berhenti total.
Baca Juga: Panpel PORSADIN: MDTA Ar-Rifa Sukses Jadi Tuan Rumah PORSADIN Kecamatan Cibinong 2023
Apakah staf sudah terbiasa dengan perubahan cara mengajar?