Catatanfakta.com - Global Jaya School, sebuah institusi pendidikan di Tangerang, Indonesia, telah mengubah pendekatannya dalam pengembangan profesional (professional development / PD) bagi para guru dan tenaga kependidikan.
Mereka telah meninggalkan pola ‘satu ukuran untuk semua’ dan beralih ke pendekatan yang lebih individual dan terfokus pada kebutuhan unik masing-masing individu.
Sarah Verdaguer, kepala sekolah dari sekolah tersebut, menekankan bahwa dalam kelas terdapat keragaman peserta didik dengan kebutuhan belajar yang berbeda.
Baca Juga: Perubahan Positif: Transformasi Pendidikan Matematika di SMA Saint Angela, Bandung
Namun, sering kali pengembangan profesional guru masih dilakukan dengan cara yang sama. Global Jaya School ingin mengubah ini.
Pengembangan profesional yang diterapkan oleh sekolah ini melibatkan beragam kesempatan, pemberian suara dan peran bagi guru, serta akses ke berbagai sumber daya pengembangan profesional.
Pendekatan ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan guru dan siswa. Tujuannya adalah meningkatkan hasil pembelajaran siswa, dan untuk mencapai hal ini, sekolah mengandalkan struktur berbasis Rencana Aksi Strategis dan umpan balik dari para guru.
Baca Juga: Judul: Membangun Harapan Bersama dalam Pengajaran Profesional di Ruang Kelas
Guru-guru di sekolah ini memiliki kebebasan untuk merencanakan pengembangan profesional mereka secara mandiri, dengan dukungan dari mentor dan rekan kerja.
Selama tiga minggu, mereka mengatur rencana pertumbuhan dan pengembangan, bisa melalui observasi kolega atau merefleksikan kemajuan.
Setelah berakhirnya term ke-3, para guru mengidentifikasi dua bidang spesifik yang akan menjadi fokus utama mereka dalam pengembangan profesional untuk tahun ajaran mendatang.
Baca Juga: Menghubungkan Bahasa dan Matematika: Membuka Jendela Integrasi Antar Kurikulum
Sekolah ini menyediakan berbagai pilihan pengembangan profesional, termasuk pelatihan dan konferensi di wilayah Asia Pasifik, serta koneksi intranet untuk berkolaborasi dan berbagi pemikiran dengan sesama guru.
Semua ini bertujuan untuk memberikan kebebasan dan fleksibilitas kepada para guru, memastikan mereka tetap terlibat dalam proses pengembangan.