edukasi

Anggaran Pendidikan 2025 Naik: Bagaimana Dampaknya ke Sekolah Daerah?

Sabtu, 13 September 2025 | 18:42 WIB
Foto Ilustrasi - Anggaran pendidikan dalam Rancangan APBN 2026 telah ditetapkan sebesar Rp757,8 triliun (Unsplash/Mufid Majnun)

2. Fasilitas Sekolah

Sekolah di daerah masih kesulitan akses fasilitas dasar. Contoh nyata adalah beberapa sekolah di Nusa Tenggara Timur dan Papua yang masih kekurangan ruang kelas layak, perpustakaan, hingga sanitasi. Dengan tambahan anggaran, diharapkan program rehabilitasi sekolah bisa dipercepat.

3. Akses Digital

Transformasi digital jadi sorotan pascapandemi. Sayangnya, survei UNICEF (2024) mencatat hanya 62% sekolah daerah yang memiliki akses internet stabil. Tanpa dukungan infrastruktur digital, program Kurikulum Merdeka akan sulit diimplementasikan.

Baca Juga: Kenapa Otak Lebih Aktif Saat Malam Hari? Fakta Sains yang Mengejutkan


Analisis Dampak Kenaikan Anggaran

Meningkatkan Mutu Pendidikan Dasar

Dr. Ratna Dewi, pakar pendidikan dari Universitas Indonesia, menyebutkan bahwa kenaikan anggaran pendidikan akan lebih terasa jika benar-benar dialokasikan ke level pendidikan dasar di daerah.

“Investasi pada sekolah dasar dan menengah di daerah bisa menghasilkan dampak jangka panjang, baik dari segi kualitas lulusan maupun kesetaraan akses pendidikan,” ujarnya.

Peningkatan SDM Daerah

Sekolah daerah yang selama ini tertinggal berpotensi mengejar ketertinggalan. Fasilitas baru, pelatihan guru, serta akses teknologi digital bisa meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di luar kota besar.

Penguatan Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka yang menekankan kreativitas, kemandirian, dan inovasi, akan sulit berjalan tanpa dukungan fasilitas dan guru berkualitas. Kenaikan anggaran membuka ruang bagi implementasi kurikulum yang lebih efektif di daerah.

Baca Juga: Fakta Unik: Negara dengan Jam Sekolah Terpendek tapi Prestasi Tertinggi, Rahasianya Terungkap!


Studi Kasus: Perubahan di Kabupaten Bogor

Kabupaten Bogor menjadi salah satu daerah dengan penerima anggaran pendidikan terbesar di Jawa Barat. Berdasarkan laporan Dinas Pendidikan setempat, pada 2024 anggaran daerah mencapai Rp1,2 triliun, mayoritas digunakan untuk rehabilitasi sekolah dan BOS daerah.

Dengan adanya tambahan alokasi dari pusat di 2025, diproyeksikan sekitar 200 sekolah dasar di pelosok Bogor Selatan akan mendapatkan perbaikan ruang kelas serta akses digital. Hal ini diharapkan menekan angka putus sekolah yang pada 2023 masih mencapai 2,5%.

Baca Juga: LinkedIn 2025: 10 Skill Paling Dicari Perusahaan Global, Wajib Dikuasai Pekerja Modern


Kunci Keberhasilan: Transparansi dan Pengawasan

Meski anggaran meningkat, efektivitasnya sangat tergantung pada tata kelola. Indonesia Corruption Watch (ICW) pernah mencatat bahwa sektor pendidikan masih rentan kebocoran anggaran, terutama di proyek fisik.

Karenanya, pengawasan publik dan partisipasi masyarakat sangat penting. Orang tua, komite sekolah, hingga media lokal harus aktif memantau pelaksanaan program di lapangan agar dana benar-benar sampai ke sekolah yang membutuhkan.

Kenaikan anggaran pendidikan 2025 membuka harapan baru bagi pemerataan akses pendidikan, terutama di daerah. Guru, siswa, hingga fasilitas sekolah diproyeksikan akan mendapat manfaat signifikan. Namun, efektivitasnya sangat ditentukan oleh tata kelola, transparansi, dan prioritas program.

Jika dikelola dengan benar, sekolah-sekolah di daerah tidak hanya bisa mengejar ketertinggalan, tetapi juga melahirkan generasi unggul yang siap bersaing di tingkat nasional maupun global.

Halaman:

Tags

Terkini