catatanfakta.com - Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin menegaskan pentingnya sinergi antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dalam menghadapi ancaman keamanan dan pertahanan di era digital.
Dalam acara Pembekalan kepada Calon Perwira Remaja TNI-Polri 2024, yang dihadiri oleh jajaran pimpinan militer dan kepolisian, Wapres meminta agar aparat negara "melek" teknologi dan responsif dalam menghadapi berbagai jenis kejahatan siber.
Wapres mengungkapkan bahwa pesatnya perkembangan teknologi informasi di Indonesia telah membuka celah bagi penjahat siber untuk melakukan tindakan yang merugikan negara dan masyarakat.
Baca Juga: Wapres Minta Umat Tingkatkan Kepedulian Sosial di Hari Raya Idul Adha
Terlebih lagi, ketergantungan masyarakat dalam jaringan teknologi semakin meningkat, tidak terkecuali dalam menjalankan aktivitas bisnis, industri, dan keuangan. Hal ini memperbesar ancaman terhadap keamanan negara.
"Kondisi itu memerlukan kewaspadaan dan peran aparat negara yang inovatif dalam merumuskan serta melaksanakan kebijakan penjaminan keamanan warga Indonesia," ujar Wapres.
Wapres juga menyoroti pentingnya integritas, kedisiplinan, dan kewaspadaan para aparat negara dalam menjaga ideologi dan kedaulatan negara. "Kurangnya integritas, kedisiplinan, dan ketidakwaspadaan akan memberikan celah bagi pihak-pihak yang ingin mengubah ideologi bangsa Indonesia," jelasnya.
Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin Soroti Situasi Sidang Sengketa Pemilu 2024
Ancaman keamanan dan pertahanan melalui teknologi informasi bukanlah hal baru di Indonesia. Pada Oktober 2019, misalnya, terjadi insiden peretasan pada Pusat Data Nasional (PDN). Kejadian tersebut menjadi peringatan bagi pemerintah dalam memperketat pengamanan siber nasional.
Pada Januari 2021, Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate, menandatangani Peraturan Menteri (Permen) tentang Pengadaan Barang dan Jasa Teknologi Informasi sebagai upaya mendorong pengamanan siber.
Namun, Pemerintah perlu membuat kebijakan dan upaya lebih lanjut dalam meningkatkan kemampuan teknologi nasional untuk mengantisipasi segala bentuk ancaman siber. Selain itu, peningkatan kemampuan para aparat negara untuk menghadapi kejahatan siber juga memiliki dampak positif pada penanganan berbagai kasus kejahatan dan kriminalitas di Indonesia.
Acara Pembekalan kepada Calon Perwira Remaja TNI-Polri 2024 diikuti oleh 906 peserta dari berbagai akademi militer dan kepolisian.
The Jakarta Post mencatat, dalam empat tahun ke depan, Polri merancang untuk menambah jumlah personel siber dari 700 menjadi 7.000 dengan mengirimkan 1.000 petugas setiap tahunnya untuk mengejar target tersebut.