Catatanfakta.com - Dalam sebuah perjalanan ke dalam masyarakat, kita sering kali melihat dunia dengan berbagai sudut pandang yang unik.
Sama seperti cara berbeda kita melihat benda dari berbagai sudut, sosiologi juga memiliki tiga perspektif utama yang memungkinkan kita untuk menjelajahi realitas sosial dengan cara yang berbeda.
Ini adalah Perspektif Struktural Fungsional, Perspektif Konflik, dan Perspektif Interaksionisme Simbolik.
Baca Juga: Etnosentrisme, Prejudis, dan Diskriminasi: Permasalahan Kebudayaan di Indonesia
Perspektif Interaksionisme Simbolik: Dalam perspektif ini, masyarakat dilihat sebagai hasil dari interaksi sehari-hari individu-individu.
Ini adalah pandangan mikro yang memfokuskan pada simbol-simbol dan interaksi tatap muka.
Ketika Anda melihat seseorang merokok, perspektif ini memberi Anda wawasan yang menarik.
Meskipun mereka tahu bahaya merokok, tetapi mereka percaya bahwa itu meningkatkan citra mereka dalam lingkungan sosial mereka.
Baca Juga: 6 Karakter Menakjubkan yang Membentuk Budaya Manusia
Perspektif Struktural Fungsional:
Perspektif ini menganggap masyarakat sebagai sistem kompleks di mana semua unsur bekerja bersama untuk menjaga solidaritas dan stabilitas.
Ini adalah pandangan makro yang fokus pada struktur sosial secara keseluruhan.
Bayangkan sebuah keluarga yang bekerja sama untuk menjaga kestabilan ekonomi keluarga dan kelangsungan keturunan.
Baca Juga: Masyarakat Madani yang Mengamalkan Prinsip Keadilan