Memahami Teori Kriminologi: Analisis Terhadap Kejahatan dan Perilaku Manusia

photo author
- Jumat, 10 November 2023 | 13:34 WIB
Apakah Mempelajari Kriminologi Penting Menurut Anda? Dan Jelaskan Alasan Anda Tersebut, Jawaban Soal (Pexels.com / RDNE Stock project )
Apakah Mempelajari Kriminologi Penting Menurut Anda? Dan Jelaskan Alasan Anda Tersebut, Jawaban Soal (Pexels.com / RDNE Stock project )

 

 

Catatanfakta.com - Teori kriminologi merupakan bagian penting dari ilmu sosial yang mempelajari penyebab, pencegahan, dan pengendalian kejahatan. Teori-teori kriminologi berkisar antara eksplanasi biologis, psikologis, hingga social untuk memahami penyebab kejahatan dan perilaku manusia. Berikut ini beberapa teori kriminologi yang memberikan wawasan penting tentang apa yang mendorong seseorang untuk melakukan kejahatan.

Teori Klasik Teori klasik dalam kriminologi mendasarkan asumsi bahwa individu memilih untuk melakukan kejahatan setelah mengevaluasi manfaat dan risiko dari tindakan tersebut. Menurut teori ini, individu adalah aktor rasional yang mempertimbangkan konsekuensi dari perbuatannya. Oleh karena itu, hukuman yang tegas, cepat, dan adil dianggap efektif dalam mengendalikan kejahatan.

Teori Biological Positivism Teori ini, yang berasal dari abad ke-19, menyatakan bahwa kecenderungan kriminal memiliki akar biologis. Menurut pendukung teori ini, kecenderungan genetik, kimia otak, atau kelainan fisik dapat mempengaruhi perilaku kriminal seseorang. Teori ini telah dianggap kontroversial karena memiliki implikasi yang agak deterministik dan mengesampingkan lingkungan sosial dan budaya yang berpengaruh terhadap perilaku manusia.

Baca Juga: Menggali Kebenaran di Balik Perilaku Kriminal: Eksplorasi Teori Kriminologi

Teori Psikologis Teori-teori psikologis kriminologi berfokus pada proses mental dan kepribadian individu. Misalnya, teori psikoanalisis Sigmund Freud menyatakan bahwa perilaku kriminal timbul sebagai akibat dari konflik antara id, ego, dan superego dalam pikiran seseorang. Teori-teori lain mencakup teori belajar sosial, yang menyatakan bahwa sifat kriminal dapat diperoleh melalui pengamatan dan pembelajaran dari orang lain di lingkungan.

Teori Strain Teori strain, yang pertama kali dikemukakan oleh Robert Merton, menyatakan bahwa tekanan atau ketegangan yang ada dalam masyarakat karena perbedaan antara tujuan yang diidealkan dan peluang yang tersedia bisa menjadikan seseorang melakukan kejahatan. Dalam konteks ini, individu yang merasa tidak mampu mencapai tujuan sosial melalui cara yang sah mungkin akan mencari cara alternatif, termasuk kegiatan kriminal.

Teori Interaksi Simbolis Teori interaksi simbolis cenderung menekankan pada bagaimana individu membentuk identitas dan interaksi mereka dalam masyarakat. Salah satu teori dalam paradigma ini adalah "labeling theory", yang berargumen bahwa kejahatan adalah hasil dari proses pelabelan oleh masyarakat, di mana individu diperlakukan dan dianggap sebagai penjahat, yang kemudian membuat mereka menginternalisasi label tersebut dan berperilaku sesuai dengan ekspektasi tersebut. Dalam hal ini, stigma dan stereotip dari masyarakat bisa mempengaruhi individu menjadi penjahat.

Baca Juga: Menelisik Teori Sosiologi Modern: Pemikiran dan Pengaruhnya dalam Konteks Kehidupan Kontemporer

Teori Kontrol Sosial Teori kontrol sosial menekankan peran ikatan sosial dalam mencegah perilaku kriminal. Menurut Travis Hirschi, individu cenderung tidak melakukan kejahatan jika mereka memiliki ikatan yang kuat dengan keluarga, sekolah, dan institusi sosial lainnya. Ikatan-ikatan ini membantu seseorang menginternalisasi norma dan nilai-nilai masyarakat, sehingga mengurangi kemungkinan terlibat dalam aktivitas kriminal.

Teori Konflik Teori konflik melihat kejahatan sebagai hasil dari ketidaksetaraan dan konflik antara kelompok sosial yang berbeda. Menurut pendukung teori ini, seperti Karl Marx, kejahatan seringkali merupakan respon terhadap ketidakadilan sosial dan ekonomi yang diciptakan oleh kapitalisme. Dalam pandangan ini, kejahatan muncul karena kelompok yang termarginasi berjuang untuk mengatasi pengucilan mereka dan disadvantages sistemik.

Memahami berbagai teori kriminologi sangat penting dalam mengembangkan strategi yang efektif untuk mencegah dan mengendalikan kejahatan. Dengan mengetahui faktor motivasi dan sebab-musabab kejahatan, pemerintah, penegak hukum, serta institusi sosial dapat menyusun kebijakan dan program intervensi yang lebih tepat sasaran.

Baca Juga: Teori Sosiologi Klasik: Mengenal Pemikiran Para Pendiri Sosiologi dan Implikasinya pada Masyarakat Modern

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wafa Lutfiah

Sumber: Catatanfakta.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X