Hutan Jawa Barat Menyusut 43 Persen, Yusfitriadi Sebut Tragedi Sumatra Bisa Terulang Ancaman Bencana Tinggal Tunggu Waktu

photo author
- Minggu, 14 Desember 2025 | 02:03 WIB
Yusfitriadi, menilai putusan MK yang memutuskan di 2029, Pemilu tidak lagi  serentak terbilang kuat di substansi, namun rumit dieksekusi
Yusfitriadi, menilai putusan MK yang memutuskan di 2029, Pemilu tidak lagi serentak terbilang kuat di substansi, namun rumit dieksekusi

Alih Fungsi Lahan dan Proyek Strategis Nasional Disorot

Menurut Yusfitriadi, penyusutan hutan tersebut didominasi oleh alih fungsi lahan untuk pertambangan, kawasan wisata, properti, hingga skema Kawasan Hutan Dengan Pengelolaan Khusus (KHDPK).

Ironisnya, sejumlah program strategis nasional justru turut berkontribusi terhadap berkurangnya kawasan hutan yang seharusnya berfungsi sebagai wilayah konservasi.

Ia juga menyinggung pernyataan Ketua WALHI Jawa Barat, Iwan Wahyudin, yang menyoroti banyak lahan HGU PTPN yang masa izinnya telah habis justru berubah menjadi kawasan wisata dan kondominium berkedok ramah lingkungan.

Baca Juga: Kecelakaan Mobil SPPG di Sekolah, Gibran Minta Penanganan Korban Dimaksimalkan


Tambang Legal dan Ilegal Perparah Kerusakan Lingkungan

Selain deforestasi, aktivitas pertambangan disebut menjadi penyumbang besar rusaknya lingkungan di Jawa Barat.

Data WALHI Jawa Barat mencatat:

  • 54 perusahaan tambang izinnya telah habis sejak 2024 namun belum ditindak tegas.

  • 176 titik tambang ilegal tersebar di berbagai daerah, di antaranya:

    • Sumedang: 48 titik

    • Tasikmalaya: 48 titik

    • Kabupaten Bandung: 37 titik

    • Bogor: 23 titik

    • Cianjur: 20 titik

    • Purwakarta: 12 titik

    • Cirebon: 7 titik

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Nurhadi.

Sumber: Visi Nusantara Maju

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X