catatanfakta.com - Peristiwa tanah longsor di Provinsi Enga, Papua Nugini mengejutkan warga dan mengakibatkan kerusakan yang besar pada daerah tersebut.
Pada Selasa lalu, pemerintah setempat melakukan evakuasi penduduk yang bermukim di dekat lokasi bencana.
Setelah sehari sebelumnya terjadi guncangan besar melanda sepanjang wilayah perbukitan di provinsi tersebut, pemerintah setempat mengambil kebijakan untuk mengevakuasi sekitar 7.900 warga.
Gempa bumi berkekuatan 5,6 magnitudo dinyatakan sebagai penyebab dari longsor tersebut yang terjadi pada tanggal 27 Mei lalu. Selain longsor yang besar, gempa tersebut juga menimbulkan banyak kerusakan lainnya dan mempengaruhi wilayah sekitar.
Pejabat provinsi Enga, Sandis Tsaka, menyampaikan bahwa tanah longsor tersebut telah memasyarakat di sekitar area tersebut dan telah meruntuhkan sejumlah rumah serta gedung.
Kawasan tersebut "sepenuhnya musnah," dan orang-orang sedang menghabiskan waktu mereka dengan menggali golok dan tangan mereka untuk mencari korban dan menyelamatkan mereka. Hal ini terjadi karena memang belum terdapat peralatan yang mencukupi untuk menangani bencana ini.
Baca Juga: Gempa M 5.2 Guncang Lumajang, Jawa Timur: Tanda Bahaya dan Kewaspadaan Terhadap Bencana Alam
Dari data yang dikeluarkan oleh pihak Sentra Bencana Nasional setempat, korban jiwa terus mengalami peningkatan. Sampai saat ini belum dapat ditentukan berapa banyak orang yang telah terkubur oleh longsor tersebut, namun saat ini hanya lima mayat dan kaki dari korban keenam yang telah ditemukan.
Pencarian korban sedang dilakukan dengan menggunakan alat seadanya seperti sekop dan peralatan sejenis oleh manusia.
Korban luka-luka yang berhasil diselamatkan sebanyak 15 orang dan 7900 penduduk telah dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Para penyelamat mencoba untuk memindahkan penduduk dari kawasan tersebut untuk memastikan "tanah longsor yang sedang terjadi tidak akan merenggut lebih banyak nyawa dari yang sudah hilang saat ini."
Baca Juga: Profesor Australia Di Sandera Di Papua Nugini
Karena kondisi daerah yang ambruk, jalan utama menuju tempat bencana sekarang hanya bisa dilalui oleh kendaraan besar dan SUV.
Artikel Terkait
DI GUYUR HUJAN DERAS WILAYAH BOGOR ALAMI BENCANA LONGSOR
Waspada! 35 Bencana Terjadi Dalam Sepekan, Karhutla Mendominasi
Bantu Mengurangi Kecemasan Akibat Bencana: Mahasiswa KKN UNDIP Mendorong Latihan Mindfulness untuk Kesehatan M
Pentingnya Gladi Peringatan Dini Bencana: Membangun Kesadaran Masyarakat Terhadap Bahaya Gunungapi Semeru
Bencana Alam di Kota Bogor Merusak 500 Rumah Sejak Akhir Oktober