catatanfakta.com - Presiden Prabowo Subianto kembali turun ke wilayah terdampak bencana di Pulau Sumatra setibanya dari lawatan kenegaraan ke Pakistan dan Rusia. Pesawat Garuda Indonesia-1 mendarat di Bandara Internasional Kualanamu, Sumatra Utara, Jumat (12/12/2025) dini hari.
Setibanya di lokasi, Prabowo langsung bergerak meninjau posko pengungsian, distribusi logistik, layanan kesehatan, hingga kesiapan TNI, Polri, BNPB, dan pemerintah daerah. “Penanganan harus efektif dan cepat. Jalur vital seperti jembatan, jalan, dan komunikasi jangan sampai terputus terlalu lama,” tegas Prabowo.
Ini merupakan kali kedua Prabowo berada di Sumatra Utara dalam sepekan. Sebelum berangkat ke Pakistan, ia juga mengunjungi Aceh untuk memastikan masyarakat terdampak mendapatkan perlindungan memadai. Pemerintah menegaskan bahwa bencana di Aceh, Sumatra Barat, dan Sumatra Utara menjadi prioritas nasional meski statusnya bukan bencana nasional.
Baca Juga: Prabowo Ancam Bekukan Bea Cukai, Purbaya: “Ancaman Ini Serius”
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyampaikan laporan lengkap pemulihan Sumatra kepada Presiden. Dalam rapat terbatas di Banda Aceh, ia melaporkan bahwa total estimasi anggaran rehabilitasi dan rekonstruksi untuk tiga provinsi mencapai Rp51,8 triliun. “Kerusakan di Aceh sangat besar. Ada 37.546 rumah terdampak dari rusak ringan sampai hilang total,” ujar Suharyanto.
Ia menjelaskan bahwa infrastruktur publik seperti sekolah, jalan, jembatan, rumah sakit, hingga pesantren juga mengalami kerusakan berat. Setelah koordinasi dengan Kementerian PU, biaya pemulihan Aceh diperkirakan mencapai Rp25,41 triliun.
Untuk wilayah Sumatra Utara, kebutuhan anggaran pemulihan mencapai Rp12,88 triliun. Suharyanto menyebut pendataan masih berlangsung karena beberapa daerah masih terisolasi. “Saat ini hanya dua kabupaten yang belum terbuka aksesnya, satu di Humbang Hasundutan dan tujuh kecamatan di Tapanuli Utara,” jelasnya. Bantuan logistik dikirim melalui jalur udara dengan stok cadangan aman di Bandara Silangit. Ia menambahkan, “Satgas sudah bisa masuk 40 kilometer lebih. Mudah-mudahan satu minggu lagi jalur Adiankoting sudah bisa tembus.”
Baca Juga: 5 Infrastruktur Baru Diresmikan Prabowo: Akses Antarprovinsi Kini Lebih Cepat dan Efisien
Sementara itu, Sumatra Barat membutuhkan anggaran Rp13,52 triliun untuk memulihkan wilayahnya. Berdasarkan perhitungan Kementerian PU, dana tersebut digunakan untuk rekonstruksi agar wilayah kembali normal atau bahkan lebih baik. “Kami laporkan bahwa Sumatra Barat memerlukan Rp13,52 triliun untuk rehabilitasi dan rekonstruksi,” ujar Suharyanto menutup laporannya.
Kunjungan cepat Presiden Prabowo menjadi sinyal kuat bahwa penanganan bencana di Sumatra menjadi perhatian utama pemerintah. Fokus perbaikan jalur vital dan percepatan distribusi bantuan terus ditekankan agar warga terdampak segera mendapatkan kepastian pemulihan.
Artikel Terkait
Dari Desa ke Dunia, Prabowo Perkenalkan Koperasi Merah Putih di Forum APEC
Hormati Pendahulu, Prabowo Singgung Budaya “Pemimpin Dikuyo-kuyo” Saat Resmikan Pabrik Lotte
Presiden Prabowo Lantik Komisi Percepatan Reformasi Kepolisian, Jimly Asshiddiqie Jadi Ketua
Kasus Ijazah Jokowi Memanas: Rizal Fadilah Singgung Peran Prabowo dan Polri yang Tak Independen
Prabowo Resmikan 10 Tokoh Jadi Pahlawan Nasional, Simbol Persatuan Bangsa