Catatanfakta.com - Dalam Workshop berjudul 'Menyongsong Karir Politik dengan Penyelenggara Berintegritas', Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), Rahmat Bagja, mengajak generasi muda, mahasiswa, dan masyarakat untuk menjadi pelopor dalam kampanye anti politik uang.
Menurut Rahmat Bagja, peran aktif dari kaum muda dan kelas menengah sangat penting dalam menentukan isu yang relevan.
Jika isu yang diangkat oleh generasi muda dan kelas menengah adalah isu anti politik uang, maka tentunya generasi di bawah mereka akan mengikuti jejak yang positif ini, sebagaimana yang ia sampaikan melalui laman resmi Bawaslu RI, Selasa (25/7/2023).
Baca Juga: Terungkap! Serangan Fajar Meluas ke Penyelenggara Pemilu: Ketua Bawaslu Bersuara
Bagja menekankan bahwa kelompok muda, mahasiswa, dan kelas menengah harus mengampanyekan isu-isu yang kuat terkait penolakan terhadap politik uang, bahkan hingga kampanye untuk melawan praktik korupsi yang terjadi pada dini hari.
"Tidak akan mungkin politik uang dapat diberantas sepenuhnya jika para mahasiswa dan generasi muda masih melihatnya sebagai berkah atau rezeki yang baik," tegasnya.
Menurutnya, apabila dalam Pemilu 2024 tidak ada praktik politik uang, maka masyarakat akan semakin merasakan manfaat dari peningkatan pelayanan publik yang dihasilkan oleh lembaga eksekutif dan legislatif.
"Tanpa politik uang, kondisi jalan akan semakin baik, rumah sakit akan semakin berkualitas, dan layanan asuransi/BPJS akan semakin meningkat," jelas Bagja dengan keyakinan yang kuat.
Dengan mengajak generasi muda dan mahasiswa untuk menjadi pionir perubahan dalam menciptakan politik yang bersih dan berintegritas, Bagja berharap bahwa perjuangan melawan politik uang ini akan semakin mendapatkan dukungan luas dari seluruh lapisan masyarakat.
Ia percaya bahwa bersama-sama, mereka dapat mewujudkan sistem politik yang lebih bermartabat dan memberikan manfaat nyata bagi seluruh rakyat Indonesia.