Catatanakta.com - Prabowo Subianto, Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra, menolak untuk memberikan tanggapan terhadap pernyataan Ketum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, mengenai nasib Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang ditentukan oleh takdir.
Usai menghadiri acara perayaan ulang tahun PKB ke-25, Prabowo enggan berkomentar lebih lanjut tentang pernyataan rekan koalisinya tersebut. Ketika ditanya tentang responnya terhadap pernyataan Cak Imin oleh awak media, Prabowo dengan singkat menyampaikan, "Terima kasih ya," pada hari Ahad (23/7/2023).
Meskipun begitu, Prabowo menegaskan bahwa kehadirannya dalam acara tersebut sebagai bentuk penghargaan terhadap PKB sebagai partai koalisinya.
Baca Juga: CAK IMIN SAPA PRABOWO DI HARLAH KE 25 PKB
Ia menyatakanDia mengungkapkan, "Menurut saya, kita harus menghargai PKB yang berkoalisi dengan kita, sehingga kita memberikan penghormatan, dan kami juga merasa dihargai karena diundang."
Sebelumnya, Cak Imin telah meminta maaf kepada Ketua DPR RI, Puan Maharani, yang hadir mewakili Megawati karena menyapa Prabowo lebih dulu.
Dia menyatakan bahwa mereka menganggap PKB sebagai mitra koalisi, sehingga mereka memberikan hormat kepada partai tersebut. Selain itu, mereka juga merasa dihormati karena mendapatkan undangan untuk berkoalisi.
Baca Juga: HADIRI HARLAH PKB KE 25 : JAGA KONDUSIFITAS POLITIK
Cak Imin menyampaikan permintaan maaf kepada Mbak Puan (Pak Prabowo) karena ia menyebutnya pertama kali, mengingat mereka telah berkoalisi selama 11 bulan.
Nasib kita ditentukan oleh takdir semata, dan tentunya mantap, Pak Prabowo. Beliau dengan tekun terbang jauh dari acara di Paris langsung kembali mendarat di Jakarta dan menuju Solo demi kalian semua yang hadir.
Pihaknya juga menyatakan bahwa Prabowo merupakan partner koalisi yang setia, dan ia menyampaikan apresiasinya terhadap kesediaan Prabowo hadir dalam acara tersebut meski harus dari Paris.
Baca Juga: HARLAH PKB KE 25 MOMEN ISTIMEWA
Cak Imin mengungkapkan bahwa dirinya masih terikat dengan Gerindra dan menyatakan hal tersebut kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Ketika ditanya tentang arah koalisi, Cak Imin sekali lagi menekankan bahwa hanya takdir yang akan menentukannya, dan ia menyatakan bahwa selama ini merasa nyaman berkoalisi dengan PDIP selama 10 tahun, 15 tahun, atau bahkan 20 tahun.
Meskipun demikian, ketika ditanya tentang arti dari nasib koalisi yang ditentukan oleh takdir dan apakah berkaitan dengan desakan agar Prabowo segera mengumumkan namanya sebagai calon Wakil Presiden, Cak Imin menolak untuk memberikan komentar lebih lanjut. Ia menyatakan, "Memang, salut pak Prabowo teman koalisi yang setiap. Nanti tunggu pengumuman saya ngak boleh ngomong."