Meskipun merupakan sosok yang dikenal luas sebagai Gubernur DKI Jakarta, belum tentu dukungan untuknya cukup besar di tingkat nasional.
Baca Juga: SURAT CINTA LADY NAYOAN UNTUK SANG BUAH HATI
Partai Nasdem harus berjuang keras untuk meningkatkan elektabilitasnya, mengatasi isu-isu yang mungkin muncul selama kampanye, dan membangun citra positif bagi calonnya.
Selain itu, keputusan untuk mendukung calon dari luar partai juga dapat berdampak pada reputasi dan identitas Partai Nasdem itu sendiri.
Beberapa pihak mungkin meragukan kesetiaan partai terhadap nilai dan tujuan partai jika mereka memilih untuk mendukung calon yang bukan dari internal partai.
Baca Juga: SLANK PUTUSKAN JADI BAND INDIE DEMI KESTABILAN FINANSIAL
Hal ini bisa mengakibatkan pemilih menganggap Partai Nasdem hanya mencari kepentingan politik semata, tanpa komitmen pada ideologi dan program partainya.
Dalam menghadapi situasi yang sulit ini, Partai Nasdem perlu menjalankan strategi politik yang bijaksana.
Mereka harus berusaha menjaga kesolidan internal partai, berkomunikasi dengan baik dengan anggota koalisi, dan melakukan kampanye yang efektif untuk meningkatkan elektabilitas Anies Baswedan.
Baca Juga: NICHOLAS SAPUTRA TERCIDUK SANTAI MEROKOK
Selain itu, partai juga perlu bersikap terbuka terhadap aspirasi rakyat dan berusaha untuk memenangkan hati pemilih dengan menyajikan visi, misi, dan program yang jelas dan berdaya tarik.
partai ini berada dalam koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berwarna dominan biru tua.
Namun, Ali menegaskan bahwa pendeklarasian Anies sebagai capres dan komitmen Partai Nasdem untuk mengawal pemerintahan Jokowi sampai Oktober 2024 adalah dua hal yang berbeda.
Baca Juga: SEBULAN MENIKAH CINCIN NIKAH TINA TOON HILANG
Partai Nasdem tetap berkomitmen untuk mendukung pemerintahan Jokowi hingga masa jabatannya berakhir.