Catatanfakta.com -Dalam gelombang demokrasi modern, budaya politik menjadi inti dari dinamika masyarakat.
Tidak hanya mempengaruhi tingkat partisipasi, tapi juga mengukir pola pikir dan sikap terhadap sistem politik.
Dua ilmuwan politik, Gabriel Abraham Almond dan Bingham Powell Jr, merinci rahasia budaya politik dalam konsep yang membuka mata.
Baca Juga: Peserta I Am Solo, Jin Ga Hyun, Picu Kontroversi dengan Identitas Asli yang Mengejutkan!
Orientasi Politik: Kunci Keunikan Masyarakat
Menurut Almond dan Powell, orientasi kognitif, afektif, dan evaluatif menjadi fondasi budaya politik. Ini mencerminkan pengetahuan, perasaan, dan pandangan terhadap sistem politik.
Tapi, apa yang membuat budaya politik sebuah fenomena yang patut diperbincangkan?
Baca Juga: Waspada, Pecinta Seblak! Bahaya Makan Seblak Setiap Hari, 3 Penyakit Mematikan Mengintai Anda!
Budaya Politik Parokial: Sikap Apati atau Keterbatasan Pendidikan?
Pertama, budaya politik parokial menggambarkan masyarakat dengan partisipasi rendah.
Terpengaruh oleh tingkat pendidikan yang rendah, individu cenderung memiliki orientasi politik yang terbatas pada lingkup kecil.
Baca Juga: Dewi Persik Ulang Tahun: Harapan untuk Pernikahan di Usianya yang Ke-35
Dalam pemilu, sikap apatis mewarnai pilihan mereka, terutama di daerah pedalaman.