Catatanfakta.com - Pencopotan baliho dan bendera PDIP Ganjar Pranowo-Mahfud Md saat kunjungan Presiden Joko Widodo ke Bali membuat Sekretaris PDIP Bali, I Gusti Ngurah Jaya Negara, merasa sedih.
Dia mendesak anggota partai dan relawan untuk memprioritaskan perdamaian dan keamanan di Bali, menekankan pentingnya Bali sebagai tujuan wisata
Pencopotan baliho dan bendera PDIP Ganjar Pranowo-Mahfud Md saat kunjungan Presiden Joko Widodo ke Bali baru-baru ini membuat Sekretaris PDIP Bali, I Gusti Ngurah Jaya Negara, merasa sedih.
Baca Juga: Ikatan Keluarga Presiden: Jokowi Tetap Bungkam Soal Pencalonan Wakil Presiden Gibran dengan Prabowo
Saya sangat sedih dengan situasi tersebut, ujarnya, namun menegaskan kepada seluruh anggota PDIP dan relawan Ganjar-Mahfud untuk memprioritaskan menjaga perdamaian dan keamanan di Bali.
Ia pun enggan mengomentari pemberitaan konflik antar PDIP
Jaya Negara juga enggan berkomentar apakah ia mendampingi Presiden Jokowi dalam kunjungannya atau tidak, atau mendapat perintah dari Kantor Presiden terkait pencopotan baliho dan bendera tersebut.
Baca Juga: Baliho Ganjar-Mahfud Dicopot Jelang Kunjungan Jokowi di Bali, Ini Alasannya!
Namun Kepala Satpol PP Provinsi Bali Dewa Nyoman Rai
Situasi tersebut membuat geger cukup besar di PDIP Bali sehingga menimbulkan pertanyaan soal hubungan partai dengan Presiden.
Namun, respons Jaya Negara mendesak anggota dan relawan PDIP untuk memprioritaskan perdamaian dan keamanan di Bali, dengan menekankan pentingnya Bali sebagai tujuan wisata.
Baca Juga: PIDATO GANJAR DEPAN RELAWAN BAWA PESAN JOKOWI HINGGA BAHAS BALIHO
Pencopotan perlengkapan partai politik saat kunjungan Presiden mengingatkan kita semua akan pentingnya menjaga ketertiban, dan merosotnya kesopanan politik.
Kesimpulannya, pencopotan baliho Ganjar-Mahfud dan bendera PDIP saat kunjungan Jokowi ke Bali menimbulkan pertanyaan mengenai hubungan PDIP Bali dengan Presiden.