Rupiah Terjun Bebas Usai Demo Berdarah: Benarkah Politik Lebih Berpengaruh dari Ekonomi?

photo author
- Minggu, 31 Agustus 2025 | 12:21 WIB
Ilustrasi rupiah (pixabay)
Ilustrasi rupiah (pixabay)

Isu DPR, Korupsi, dan Kepercayaan Publik yang Runtuh

Selain demo, isu tunjangan perumahan untuk anggota DPR dan kasus korupsi yang menyeret pejabat pemerintah memperburuk psikologis pasar.

“Isu-isu politik ini memicu ketidakpastian dan membuat rupiah tidak punya ruang untuk menguat,” tambah Ibrahim.

Baca Juga: Media Asing Soroti Indonesia: Protes Tunjangan DPR & Brutalitas Polisi Kian Memanas


Faktor Eksternal: The Fed, Trump, dan Perang Rusia-Ukraina

Dari sisi global, rupiah juga menghadapi tekanan besar. Pertumbuhan ekonomi AS melampaui ekspektasi dengan ekspansi PDB kuartal II sebesar 3,3%.

Klaim pengangguran juga turun, memperkuat dolar AS.

Sementara itu, konflik geopolitik kian memanas:

  • Donald Trump menggugat Gubernur The Fed Lisa Cook atas isu pemecatan kontroversial.

  • Rusia meluncurkan serangan baru ke Kyiv, memicu kecaman internasional.

  • India dikenakan tarif tambahan 25% oleh AS akibat perdagangan minyak dengan Rusia.

Kondisi ini memperkuat posisi dolar dan menekan rupiah lebih dalam.

Baca Juga: Ahmad Sahroni Tak Minta Maaf, Malah Balas Kritik Netizen: 'Rakyat Tolol' Masih Jadi Sorotan


Kesimpulan: Rupiah Terjepit di Tengah Gejolak

Nilai tukar rupiah hari ini mencerminkan rentannya ekonomi Indonesia terhadap isu politik dan sosial dalam negeri. Insiden demo yang menimbulkan korban jiwa, isu tunjangan DPR, hingga korupsi pejabat menjadi kombinasi yang memperlemah kepercayaan pasar.

Dengan sentimen global yang juga tidak mendukung, analis memperkirakan rupiah masih sulit keluar dari tekanan dalam waktu dekat.

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dhea Rahma Sari

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X