Catatanfakta.com - Penemuan kerangka manusia di sumur tua, Sidoarjo, Jawa Timur pada tanggal 24 September 2017.
Kerangka manusia tersebut diduga kuat merupakan Andi Prawangsa yang hilang sejak dua tahun sebelumnya.
Polisi berhasil mengamankan dua pelaku pembunuhan, Abu Dawud dan M Ghofur, yang mengaku melakukan pembunuhan tersebut karena dilatarbelakangi soal asmara.
Baca Juga: Mahfud MD Bantah Terlibat Konflik Kepentingan dalam Perkara MK
Kasus pembunuhan yang menggemparkan warga Sidoarjo terungkap pada tahun 2017 ketika tim Jatanras Polda Jatim dan Disaster Victim Identification (DVI) RS Bhayangkara menemukan kerangka manusia di dasar sumur tua yang sudah tak terpakai di Geluran, Taman, Sidoarjo.
Penemuan kerangka tersebut didasari oleh laporan kehilangan orang bernama Andi Prawangsa (19 tahun) yang terakhir kali terlihat di lahan tersebut.
Setelah penyelidikan intensif, polisi akhirnya mengidentifikasi kerangka sebagai Andi Prawangsa. Kasubdit III Jatanras Direskrimum Polda Jatim, AKBP Boby Paludin Tambunan mengungkapkan bahwa korban merupakan warga Kecamatan Taman, Sidoarjo yang hilang sejak 2015.
Baca Juga: Khasiat DNA Salmon untuk Kesehatan Kulit: Cara Inovatif Meremajakan Kulit Anda
Polisi memastikan Andi adalah korban pembunuhan dan berhasil mengamankan dua pelaku, Abu Dawud (27) dan M Ghofur (25), yang mengakui perbuatannya.
Pelaku Abu Dawud dan M Ghofur diamankan di tempat-tempat yang berbeda. Dawud ditangkap saat sedang mengamen di pasar Sepanjang, sementara Ghofur ditangkap di kosnya di daerah Taman.
Keduanya mengaku melakukan pembunuhan tersebut karena dianiaya oleh perasaan cinta. Dawud selaku otak pembunuhan mengaku sakit hati karena korban Andi mengajak istrinya keluar dengan panggilan sayang.
Kasus pembunuhan tragis ini menjadi perhatian warga Sidoarjo dan mengingatkan kita akan pentingnya kebijaksanaan dalam menghadapi konflik interpersonal serta perlunya penegakan hukum yang tegas terhadap kejahatan semacam ini.
Artikel Terkait
Penumpang Perempuan Babak Belur Dihajar Driver Ojol di Kuta Utara
Prabowo: Kemhan Terus Riset Vaksin Malaria untuk Bantu Rakyat Papua
Pembunuhan di Pasuruan: Motif Sakit Hati dan Penangkapan Tersangka