Harga Beras September 2025 Melonjak, Ini Penyebab Utama di Pasar Tradisional

photo author
- Sabtu, 6 September 2025 | 06:54 WIB
Beras di Gudang Bulog. (Instagram @perum.bulog)
Beras di Gudang Bulog. (Instagram @perum.bulog)

 

Tren Kenaikan Harga Beras di Awal September 2025

Memasuki bulan September 2025, masyarakat Indonesia kembali dikejutkan oleh lonjakan harga beras di pasar tradisional.

Berdasarkan pantauan di sejumlah daerah, harga beras medium yang sebelumnya berkisar Rp12.000–Rp13.000 per kilogram kini menembus Rp14.500.

Bahkan, beras premium mencapai Rp16.000–Rp16.500 per kilogram.

Kondisi ini memicu keresahan di kalangan pedagang dan konsumen.

Pasalnya, beras merupakan kebutuhan pokok utama yang menyumbang hampir 25% pengeluaran rumah tangga di Indonesia.

Jika harga beras terus naik, bukan hanya daya beli masyarakat yang terdampak, tetapi juga potensi inflasi nasional ikut meningkat.

Baca Juga: Kejagung Tetapkan Nadiem Makarim Tersangka Kasus Korupsi Laptop Chromebook Rp 9,3 Triliun


Penyebab Utama Lonjakan Harga Beras

1. Produksi Padi Menurun karena Cuaca Ekstrem

Faktor utama penyebab harga beras naik adalah penurunan produksi padi. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat bahwa fenomena El Nino berkepanjangan sejak akhir 2024 membuat musim tanam padi bergeser.

Sejumlah sentra produksi seperti Indramayu, Karawang, dan Sulawesi Selatan mengalami keterlambatan panen.

Akibatnya, pasokan gabah berkurang dan berdampak langsung pada harga beras di tingkat penggilingan maupun pasar tradisional.

Baca Juga: Gus Udin Tekankan Kepemimpinan Inspiratif di Madrasah Kader Partai Kabupaten Bogor

2. Biaya Distribusi Semakin Mahal

Selain faktor produksi, distribusi beras juga menjadi penyumbang kenaikan harga. Ongkos transportasi meningkat seiring naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) pada Agustus 2025.

Pedagang besar dan distributor pun terpaksa menaikkan harga jual ke pedagang kecil untuk menutup biaya logistik.

3. Cadangan Beras Pemerintah Menipis

Perum Bulog mengakui bahwa cadangan beras pemerintah (CBP) berkurang signifikan karena intensitas operasi pasar sejak awal tahun.

Meski pemerintah terus menyalurkan bantuan pangan, stok yang menipis membuat kemampuan stabilisasi harga terbatas.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dhea Rahma Sari

Sumber: Beragam Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ekonom Beberkan Penyebab Harga Beras Terus Naik

Selasa, 2 September 2025 | 10:00 WIB
X