Jakarta,Catatanfakta.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengambil langkah berani dengan mempertahankan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non-subsidi untuk menjaga stabilitas perekonomian dan daya beli masyarakat.
Keputusan tersebut mendapat dukungan dari Pertamina, yang tidak mengikuti kompetitor di dalam negeri yang menaikkan harga BBM non-subsidi.
Erick Thohir menjelaskan bahwa kebijakan tersebut bertujuan untuk menghindari dampak ganda pada perekonomian nasional.
Baca Juga: Rilis Terbaru! Huawei MateBook D14 Juni 2023: Spek Dewa dengan Harga Terjangkau
Kenaikan harga BBM dapat memicu inflasi dan menurunkan daya beli masyarakat, yang pada akhirnya akan merugikan banyak sektor ekonomi.
"Keputusan Pertamina untuk tidak menaikkan harga BBM adalah langkah tepat untuk menjaga stabilitas dan daya beli masyarakat," ujar Erick.
Pertamina, sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), juga diakui memiliki peran penting dalam memberikan kontribusi positif kepada masyarakat.
Baca Juga: Resmi Dirilis, Huawei Menggebrak Pasar Laptop dengan MateBook D14 & D15 di Indonesia
Erick Thohir menegaskan bahwa Pertamina telah melakukan efisiensi dalam proses bisnisnya, sehingga mampu menghasilkan BBM dengan harga terbaik.
Ini menunjukkan komitmen Pertamina dalam mendukung kebijakan pemerintah untuk kesejahteraan masyarakat.
Fahmy Radhi, seorang Pengamat Energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), menyambut baik keputusan pemerintah dan Pertamina.
Baca Juga: Huawei Meluncurkan Laptop Terbaru, MateBook D14 dengan Harga Terjangkau
Menurutnya, tidak menaikkan harga BBM non-subsidi merupakan langkah yang tepat karena dapat mencegah dampak ekonomi negatif, seperti inflasi dan penurunan daya beli.
Fahmy juga menekankan bahwa keputusan ini tidak akan membebani keuangan negara, karena tidak ada lagi kompensasi yang diberikan kepada Pertamina.
Artikel Terkait
Beyond the Reach: Film Thriller Aksi yang Memukau
Xiaomi Pad 7 Tablet Akan Muncul di Puncak Pada Akhir Februari, Inilah Detail Spesifikasi yang Membuat Mata Melek!