catatanfakta.com - Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa pelukan hangat dapat meningkatkan kesehatan mental seseorang.
Hasil studi dari tim peneliti Ruhr University Bochum di Jerman dan Netherlands Institute for Neuroscience menunjukkan bahwa saat berpelukan, tubuh akan melepaskan hormon oksitosin, dopamin, dan serotonin yang mampu meningkatkan suasana hati dan meredakan perasaan kesepian.
Melansir dari laman Science Alert, studi ini melibatkan 12.966 peserta dari berbagai penelitian. Hasilnya menunjukkan bahwa sentuhan memiliki peran yang signifikan dalam meredakan rasa sakit, depresi, dan kecemasan.
Baca Juga: Prabowo Diarahkan Jokowi Kirim Pasukan Kesehatan ke Palestina, Apa Hakikatnya?
Efek positifnya tidak hanya terbatas pada satu kelompok usia, tetapi juga diamati pada anak-anak dan orang dewasa.
Meskipun jenis sentuhan yang diberikan tidak terlalu penting, penelitian ini mengungkapkan bahwa sentuhan di kepala atau wajah memiliki efektivitas yang lebih baik. Sentuhan yang lebih singkat dan lebih sering juga memberikan reaksi yang lebih positif.
Peneliti mengungkapkan bahwa sentuhan dari manusia dan hewan cenderung memberikan manfaat baik secara fisik maupun mental. Fakta menarik yang ditemukan adalah sentuhan benda mati seperti selimut, bantal, atau robot, dapat membantu dalam hal kesehatan fisik, namun kurang baik untuk kesehatan mental.
Baca Juga: Potensi Kerugian Negara dari Pengadaan Alat Kesehatan PT Indofarma dan PT IGM
Dalam penelitian ini, juga terlihat manfaat sentuhan bagi bayi yang baru lahir. Namun, pengaruh positifnya jauh lebih besar jika sentuhan itu datang dari orang tua.
Seiring dengan bertambahnya usia, apakah sentuhan tersebut berasal dari orang yang kita kenal baik atau tidak, menjadi kurang penting.
Ahli saraf Julian Packheiser dari Ruhr University Bochum menegaskan pentingnya sentuhan sebagai intervensi kesehatan. Meski sudah banyak penelitian, masih belum jelas cara mengoptimalkannya secara spesifik.
Baca Juga: Persiapan Armuzna Mendekati Puncak Haji, Jamaah Indonesia Diminta Jaga Kesehatan dan Fisik
Menurut ahli saraf Christian Keysers dari Netherlands Institute for Neuroscience, penelitian ini mengonfirmasi bahwa sentuhan dapat dioptimalkan, namun faktor yang paling penting memang belum tentu seperti yang kita duga.