catatanfakta.com - Kondisi keamanan di Lebanon yang semakin tidak stabil akibat intensitas serangan Israel terus meningkat. Namun, di tengah tekanan tersebut, pasukan penjaga perdamaian Indonesia yang tergabung dalam United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL) tetap menunjukkan dedikasi tanpa gentar.
Dalam pernyataan resmi, Kementerian Luar Negeri Indonesia menegaskan bahwa ribuan personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan terus menjalankan tugas di Lebanon.
"Pasukan penjaga perdamaian dari Indonesia tetap melaksanakan tugasnya sesuai arahan Force Commander UNIFIL dengan tetap memperhatikan keamanan dan keselamatan diri," ungkap Rolliansyah Soemirat, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, seperti dikutip dari ANTARA.
Baca Juga: Panglima TNI Siap Kirim Pasukan Perdamaian dan Kapal Rumah Sakit Ke Gaza
Keputusan ini tidak hanya menunjukkan komitmen pemerintah Indonesia terhadap perdamaian dunia, tetapi juga menggambarkan keberanian luar biasa para prajurit TNI di tengah situasi yang kian mencekam.
Hingga saat ini, Indonesia menjadi negara dengan jumlah kontribusi personel terbesar dalam misi UNIFIL, dengan total 1.230 pasukan.
Sikap Indonesia ini berbeda dari beberapa negara lain, seperti Argentina, yang telah memutuskan menarik pasukannya akibat meningkatnya ancaman keamanan di wilayah tersebut.
Baca Juga: TNI-Polri Berhasil Menyelesaikan Masalah Evakuasi Jenazah dengan Jalur Udara Ilaga-Mimika
Wakil Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Jean-Pierre Lacroix, menjelaskan bahwa keputusan untuk menarik pasukan adalah hak prerogatif setiap negara anggota.
Meski begitu, Indonesia tetap berpegang teguh pada prinsipnya. Presiden Prabowo Subianto dalam pertemuan G20 di Brasil beberapa waktu lalu menegaskan bahwa Indonesia siap terus berkontribusi dalam misi perdamaian dunia, termasuk dengan mengirimkan tambahan personel jika dibutuhkan.
Tantangan berat di lapangan tidak membuat para prajurit Indonesia kehilangan semangat. Bahkan, setelah serangan militer Israel di bulan Oktober 2024 yang melukai dua prajurit TNI, misi perdamaian tetap dilanjutkan dengan penuh kehati-hatian.
Para prajurit tidak hanya menjalankan tugas menjaga perdamaian, tetapi juga berfungsi sebagai simbol solidaritas internasional di tengah konflik yang merenggut ribuan nyawa.
Langkah Indonesia ini mendapatkan apresiasi luas dari berbagai pihak. Di saat sejumlah negara menarik diri, keberadaan TNI di Lebanon menjadi wujud nyata amanat konstitusi untuk ikut serta dalam mewujudkan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Artikel Terkait
Pidato Sejarah Bung Karno di PBB: Pancasila sebagai Inspirasi Menyikapi Tantangan Dunia Modern
Penyelenggaraan Pertunjukan Seni Betawi "Lenong Denes" Di UPK PBB Setu Babakan
Drama Palestina di PBB: Resolusi untuk Keanggotaan Penuh Disetujui atau Ditolak?
Israel Catat Sejarah, Jadi Negara Yang Masuk Daftar Hitam PBB
Gaza Butuh 15 Tahun untuk Bersihkan Puing-Puing Akibat Perang Israel, Menurut Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA)