Catatanfakta.com - Yogyakarta - Berita sensasional menggemparkan dunia politik dan hukum Indonesia saat ini ketika munculnya isu pemerasan yang melibatkan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Mahfud Md, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, dengan sangat berhati-hati merespons pertanyaan wartawan terkait isu ini.
"Isu tersebut harus ditanyakan kepada pihak yang membocorkannya, bukan kepada saya. Silakan tanyakan kepada mereka," kata Mahfud dalam tanggapannya kepada wartawan setelah memberikan kuliah umum di University Club (UC) UGM, Sleman, Jumat (6/10/2023).
Baca Juga: Kontroversi Pertemuan Firli Bahuri dan Syahrul Yasin Limpo : EX Penyidik KPK Angkat Bicara
Laporan mengenai pemerasan ini terkait dengan surat panggilan yang diterima oleh ajudan dan sopir Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), dari Polda Metro Jaya.
Surat tersebut mencatat bahwa keterangan dari ajudan dan sopir Menteri Pertanian diperlukan dalam penyelidikan dugaan tindak pidana korupsi yang melibatkan pimpinan KPK.
Namun, surat tersebut tidak mencantumkan nama pimpinan KPK yang dimaksud.
Sementara itu, Ketua KPK, Firli Bahuri, membantah adanya penerimaan uang sebesar 1 miliar dolar terkait kasus ini dari pihak Menteri Pertanian SYL.
Baca Juga: Polisi Berkomitmen pada Profesionalisme Tindak Pemerasan Pimpinan KPK ke SYL
"Saya yakin tidak ada pertemuan dengan saya terkait isu sebesar 1 miliar dolar. Saya pastikan itu tidak terjadi. Dan pertanyaannya, siapa yang akan memberikan jumlah sebesar itu?" ujar Firli di Kantor KPK, Jakarta Selatan, Kamis (5/10/2023)
Skandal ini telah menciptakan kehebohan di kalangan masyarakat Indonesia, dengan banyak pihak yang menuntut penyelidikan yang komprehensif dan transparan.
Mahfud Md juga menekankan pentingnya kesabaran dan ketelitian dalam menjalankan penegakan hukum, terutama dalam kasus-kasus korupsi.
Baca Juga: Mantan Atlet Badminton Ungkap Kisah Pertemuan Firli dan SYL