ANDHI PRAMONO TERLIBAT KASUS GRATIFIKASI DAN PENCUCIAN UANG KETIKA SANG PUTRINYA GAYA HIDUP GLAMOR

Catatanfakta.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Menetapkan Ex Kepala Kantor Bea dan Cukai MakassarAndhi Pramono,Sebagai tersangka dalam dugaan kasus dugaan penerimaan gratifikasi. (15/5)

Namun, Andhi Pramono belum ditahan karena penyidik KPK saat itu sedang mengusut kasus dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang melibatkan yang bersangkutan.

Plt Deputi Bidang Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, menjelaskan bahwa proses penyidikan TPPU memerlukan waktu dan upaya maksimal dari tim penyidik.

Baca Juga: KPK MENETAPKAN ADHI PRAMONO TERSANGKA GRATIFIKASI DAN PENCUCIAN UANG

Fokus penyidikan tersebut adalah untuk menemukan aset-aset yang diduga merupakan hasil korupsi yang disembunyikan, berubah bentuk, atau dipindahtangankan.

Hal ini melibatkan upaya mencari dan menemukan barang-barang atau kekayaan yang berasal dari tindak pidana korupsi, yang seringkali disembunyikan dengan berbagai cara.

Meskipun begitu, Asep mengungkapkan bahwa KPK akan segera melakukan penahanan terhadap Andhi Pramono, meskipun tidak memberikan informasi pasti mengenai waktu pelaksanaannya.

Baca Juga: POTENSI GELOMBANG 2 METER BPBD DKI JAKARTA HIMBAU MASYARAKAT WASPADA

Ali Fikri, Kepala Bagian Pemberitaan KPK, menjelaskan bahwa penetapan status tersangka TPPU terhadap Andhi Pramono didasarkan pada temuan barang bukti terkait upaya menyembunyikan aset yang diduga berasal dari hasil korupsi.

Andhi Pramono jadi sorotan netizen setelah foto rumah mewahnya di kompleks Legenda Wisata Cibubur dengan gaya hidup glamor putrinya viral di media sosial.

KPK juga menyebutkan bahwa mereka telah menerima laporan dan informasi dari berbagai sumber, termasuk media sosial, terkait Andhi Pramono.

Baca Juga: ERICK THOHIR DINILAI SOSOK YANG KUAT UNTUK KEMENANGAN CAPRES PADA PEMILU 2024

Sebagai respons terhadap laporan tersebut, KPK memanggil Andhi Pramono untuk memberikan klarifikasi terkait Laporan Harta Kekayaan Penyelenggaraan Negara (LHKPN) pada tanggal 14 Maret.

Pemeriksaan terhadap LHKPN tersebut kemudian berlanjut ke tahap penyidikan pada tanggal 15 Mei, di mana Andhi Pramono akhirnya ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan penerimaan gratifikasi.